Advertisement
Makanan Ini Dianggap Bawa Hoki di Tahun Baru
Kubis banyak mengandung vitamin K. /Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tak hanya terompet dan kembang api, sajian makanan khas juga kerap hadir menemani pergantian Tahun Baru. Bahkan, berbagai negara di dunia memiliki tradisi khusus berupa makanan yang dipercaya membawa keberuntungan ketika dikonsumsi saat malam pergantian tahun.
Berbagai budaya meyakini bahwa peluang keberuntungan dapat meningkat dengan mengonsumsi makanan tertentu pada awal tahun. Makanan ini dipercaya membawa kemakmuran, kesehatan, kebahagiaan, dan kelimpahan dalam kehidupan.
Advertisement
Melansir berbagai sumber, berikut delapan makanan tradisi pembawa keberuntungan saat Tahun Baru di berbagai negara:
1. Kubis
Melansir Good Housekeeping, kubis dipercaya membawa keberuntungan dan rezeki karena warna hijaunya menyerupai uang kertas. Asinan kubis atau olahan berbahan kubis kerap disantap dalam gulungan seperti pierogi atau kielbasa.
Tradisi ini berkembang di Eropa Timur dan beberapa wilayah Amerika Serikat. Kubis biasanya dipanen pada akhir musim gugur dan difermentasi selama enam hingga delapan minggu sehingga siap dikonsumsi saat Tahun Baru.
2. Mi panjang
Di banyak budaya Asia, mi menjadi hidangan wajib saat pergantian tahun. Panjang mi melambangkan umur panjang dan kemakmuran sehingga tidak boleh dipotong saat dimasak.
Di Jepang, masyarakat menyantap mi soba pada malam Tahun Baru, sementara dalam budaya Tiongkok dan Taiwan, mi panjang umur menjadi sajian khas perayaan Imlek.
3. Ikan
Ikan menjadi hidangan populer pada perayaan Tahun Baru di berbagai belahan dunia, terutama masyarakat pesisir. Ikan melambangkan kemajuan karena berenang ke depan, kemakmuran karena hidup berkelompok, serta kesuburan karena menghasilkan banyak telur.
Di kawasan Skandinavia, ikan haring dipercaya membawa keberuntungan karena sisiknya yang berwarna perak menyerupai uang dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
4. Buah: anggur dan delima
Melansir Real Simple, buah juga menjadi simbol keberuntungan saat Tahun Baru. Di Filipina, masyarakat menyajikan 12 jenis buah yang melambangkan 12 bulan dalam setahun, biasanya berbentuk bulat sebagai simbol kelimpahan.
Di Meksiko, anggur dimakan tepat saat tengah malam sebagai simbol harapan di tahun mendatang. Di Tiongkok dan negara Asia lainnya, jeruk melambangkan keberuntungan karena bentuk dan warnanya menyerupai emas.
Di Yunani, buah delima dihancurkan di depan pintu rumah pada Tahun Baru. Semakin banyak biji yang tersebar, semakin besar keberuntungan yang dipercaya akan datang. Sementara di Brasil, biji delima dimakan dalam jumlah tujuh sebagai simbol kemakmuran finansial.
5. Kacang polong hitam
Di wilayah Amerika Selatan dan Tenggara Amerika Serikat, kacang polong hitam menjadi hidangan wajib Tahun Baru. Hidangan ini sering disajikan sebagai Hoppin’ John, yaitu kacang polong hitam dengan nasi, sayuran hijau, dan roti jagung.
Kacang melambangkan koin, sayuran hijau melambangkan uang, dan roti jagung melambangkan emas. Kombinasi ini dipercaya membawa keberuntungan dan kesejahteraan sepanjang tahun.
6. Kacang lentil
Masyarakat Italia memiliki tradisi mengonsumsi kacang lentil saat Tahun Baru. Bentuknya yang menyerupai koin dipercaya mendatangkan rezeki.
Tradisi ini berasal dari masa Romawi kuno ketika kacang lentil diberikan sebagai simbol harapan agar berubah menjadi emas dan membawa kemakmuran.
7. Daging babi
Di Eropa Tengah dan Timur, daging babi menjadi sajian khas pergantian tahun. Babi melambangkan kemajuan karena bergerak maju saat makan.
Selain itu, babi biasanya disembelih pada akhir musim gugur sehingga dagingnya tersedia untuk perayaan Tahun Baru. Hidangan ini kerap dipadukan dengan kubis, mi panjang, atau sayuran hijau yang juga dipercaya membawa keberuntungan.
8. Sayuran hijau
Sayuran berwarna hijau melambangkan uang dan kemakmuran. Tradisi ini banyak ditemukan dalam budaya diaspora Afrika.
Selain dikonsumsi, beberapa tradisi juga menggantungkan sayuran hijau di dekat pintu rumah untuk menangkal roh jahat. Sayuran ini biasanya disajikan bersama kacang polong hitam sebagai simbol kekayaan dan keberuntungan.
Dengan berbagai simbol dan makna tersebut, makanan tradisi Tahun Baru tidak hanya menjadi sajian pelengkap perayaan, tetapi juga sarana harapan akan kehidupan yang lebih sejahtera, sehat, dan penuh keberuntungan di tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




