Advertisement

Dokter: HPV Menyebar di Toilet hingga Rumah Sakit, Bukan Hanya Seks

Newswire
Senin, 17 November 2025 - 23:07 WIB
Maya Herawati
Dokter: HPV Menyebar di Toilet hingga Rumah Sakit, Bukan Hanya Seks Ilustrasi vaksin / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dokter Soedjatmiko menyebut penelitian terbaru menemukan virus Human Papilloma (Human Papilloma Virus/HPV) tersebar di ratusan lokasi ruang publik sehingga risiko penularannya tidak hanya berasal dari aktivitas seksual.

Hal ini diutarakan dokter spesialis anak bidang tumbuh kembang anak dan pediatri sosial dari Universitas Indonesia Prof. Soedjatmiko, Sp.A.

Advertisement

Berdasarkan publikasi tahun 2025 di China, ditemukan sebaran virus HPV sebanyak 24 persen di 360 lokasi ruang publik yang terjamah masyarakat.

“Di toilet jongkok ada 53 persen, di wastafel 14,2 persen, di pegangan pintu ada, di puskesmas ada, di rumah sakit obgyn ada, di rumah sakit umum ada, dan konsentrasi virusnya cukup tinggi. Artinya gampang bisa menular,” kata Soedjatmiko dalam acara Kelas Jurnalis Lawan Misinformasi Kanker Leher Rahim di Era AI di Jakarta, Senin (17/11/2025).

Ia mengatakan virus HPV di tempat umum berisiko menimbulkan kanker leher rahim dan bisa menetap selama tujuh jam sejak virus masuk ke leher rahim.

Sayangnya infeksi virus HPV tidak akan terasa selama 15-20 tahun dan baru terdiagnosis pada waktu pemeriksaan leher rahim, proses kelahiran, dan kontak erat dengan perempuan yang HPV positif. Sementara virus bisa menyebar keluar pada saat pemeriksaan leher rahim, saat menstruasi dan pada waktu berhubungan intim.

“ Sebanyak 70-90 persen tanpa gejala dan kadang-kadang bisa sembuh 1-2 tahun, yang 5-10 persen virusnya menetap. Orangnya juga gak rasa apa-apa, ini masalahnya. Kalau dia menetap di leher rahim, 15-20 tahun kemudian akan berkembang menjadi kanker leher rahim, yang kalau sudah mulai bergejala, maka sudah stadium lanjut,” katanya.

Sementara itu, virus HPV juga tidak hanya bisa dialami perempuan namun juga bisa menularkan kanker kepada laki-laki seperti pada penis dan rongga mulut meskipun jumlah penelitiannya masih sedikit.

Maka itu Soedjatmiko sangat menyarankan untuk melakukan vaksinasi HPV khususnya kepada remaja perempuan sebelum berusia 15 tahun, selain juga menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Sesuai rekomendasi organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) memprioritaskan perempuan berusia 11 tahun melakukan satu dosis vaksin HPV sekali. Langkah ini juga didukung oleh pemerintah yakni Kementerian Kesehatan yang juga memprioritaskan siswa kelas 5 SD untuk melakukan vaksinasi HPV.

Ia mengatakan efikasi satu dosis vaksin HPV mampu melindungi 80 persen sampai 90 persen perempuan dari virus HPV.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

BNPB: Daerah Rawan Butuh Teknologi Peringatan Dini Longsor

BNPB: Daerah Rawan Butuh Teknologi Peringatan Dini Longsor

News
| Senin, 17 November 2025, 22:57 WIB

Advertisement

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Wisata
| Sabtu, 15 November 2025, 17:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement