Advertisement
Sinopsis Film Believe-Takdir, Mimpi, Keberanian yang Dibintangi Ajil Ditto dan Tayang di Bioskop Hari Ini
Film Believe-Takdir, Mimpi, Keberanian - Instagram
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Film Believe-Takdir, Mimpi, Keberanian dibintangi oleh Ajil Ditto dan Adinda Thomas, mulai tayang di bioskop Indonesia, Hari ini (Kamis, 24 Juli 2025).
BACA JUGA: Avatar 3 akan Tayang Serentak di Bioskop 19 Desember 2025
Advertisement
Film Believe-Takdir, Mimpi, Keberanian disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana. Film ini merupakan adaptasi buku biografi Jenderal TNI Agus Subiyanto berjudul Believe - Faith, Dream, and Courage yang disusun oleh Valent Hartadi.
Mengambil latar sejarah militer Indonesia, utamanya Operasi Seroja 1975, film ini menghadirkan drama laga yang bukan hanya menyentuh sisi emosional penonton, tetapi juga memberikan perspektif baru terhadap perjuangan dan pengorbanan prajurit serta keluarganya.
Selain Ajil Ditto, Adinda Thomas, film Believe-Takdir, Mimpi, Keberanian juga dibintangi oleh Wafda Saifan, Maudy Koesnaedi, dan Marthino Lio. Film tersebut menggambarkan perjuangan seorang anak prajurit yang mencoba menemukan arti takdir dan keberanian dari warisan masa lalu yang penuh luka dan pengorbanan.
Ajil Ditto sendiri memerankan sosok Agus yang tumbuh dengan darah nasionalisme yang diwarisi dari sang ayah, Sersan Kepala Dedi, seorang prajurit TNI yang pernah berjuang dalam Operasi Seroja di Timor Timur tahun 1975. Sebagai prajurit, Dedi kerap meninggalkan Agus dalam waktu lama.
Sejak kecil, Agus dipenuhi amarah, kebingungan, dan kehilangan arah. Tanpa sosok ayah sebagai teladan, ia tumbuh menjadi remaja yang memberontak, terjebak dalam konflik dan perkelahian. Ia kerap mencari penyelesaian jalan keluar secara instan dengan kekerasan.
Takdir berkata lain, Dedi gugur dalam tugas, meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarganya. Kehilangan ini menjadi titik awal perubahan dalam diri Agus. Tahun 1984 menjadi masa paling gelap dalam hidupnya, di mana ia merasa terasing dari dunia dan dari dirinya sendiri.
Namun, titik balik terjadi ketika Agus mulai menelusuri jejak sang ayah. Dari kisah-kisah heroik dan cerita lama tentang perjuangan militer, ia mulai memahami bahwa pengabdian Dedi bukan sekadar tugas negara, melainkan cerminan cinta mendalam terhadap tanah air.
Pandangan Agus berubah kini ia tidak lagi ingin membalas dendam atau sekadar mencari jati diri, melainkan memahami makna sejati dari keberanian, pengorbanan, dan cinta seorang ayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Talut Kali Oya Bantul Longsor, Pemkab Libatkan Ahli Konstruksi
- Dinkes Bantul Gencarkan Skrining Aktif TBC dengan Mobile X-Ray
- Kemenkum DIY Wanti-Wanti Penipuan AI, Deepfake dan Voice Cloning
- 2 Korban Pohon Tumbang Monjali Dimakamkan di TPU Seyegan
- Remaja di Imogiri Dianiaya dengan Gesper, Polisi Buru Pelaku
Advertisement
Advertisement




