Advertisement

Anak Bisa Terjerumus Tindak Kriminal Jika Kurang Dekat dengan Orang Tua

Newswire
Selasa, 22 Juli 2025 - 12:57 WIB
Maya Herawati
Anak Bisa Terjerumus Tindak Kriminal Jika Kurang Dekat dengan Orang Tua Foto ilustrasi pengasuhan anak dibuat oleh Artificial Intelligence ChatGpt.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kurangnya kedekatan orang tua dengan anak bisa menjadi faktor penyebab anak terjerumus melakukan tindakan kriminal. Hal ini diutarakan psikolog anak dan keluarga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Sani B. Hermawan.

"Sebenarnya anak itu kan lagi belajar dari apa yang dia lihat, ketahui, tonton. Kemudian belajar dari nilai arahan orang tua," kata Sani, Senin (21/7/2025).

Advertisement

Psikolog yang juga menjabat Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu mengatakan terkadang anak masih belum memiliki nalar untuk memilih yang benar sehingga terpengaruh lingkungan.

Hal ini lantaran prinsip atau value yang ditanamkan dari keluarga juga kurang dari kedekatan, komunikasi, keterbukaan dengan anak.

"Kurangnya kegiatan bersama anak, sehingga nilai baik yang diajarkan orang tua tidak sampai ke anak. Bahkan anak lebih menyerap nilai-nilai yang dianut lingkungan yang salah dari yang dia tonton atau dari pengaruh orang," ujar dia.

BACA JUGA: Harga Beras Tertinggi di Indonesia Mencapai Rp54.772 per Kg, Ini Daftar Daerah Termahal

Anak yang kurang mendapat nilai dari keluarga juga memengaruhi dalam meregulasi emosinya saat menghadapi keinginan yang belum terpenuhi, akibatnya mereka bisa bertindak agresif atau kekerasan.

"Jadi anak-anak misalnya dia mau menginginkan sesuatu tapi tidak tahu caranya bisa juga dia melakukan hal yang salah atau tadi mengontrol emosi gagal. Kemudian dia melakukan kekerasan termasuk kita sebut dengan kriminal," katanya.

Sani menekankan perlu turun tangannya orang tua dan keluarga dalam hal pendidikan pada anak remaja. Dengan adanya pendekatan dari sisi spiritual dan aspek psikologis sebagai langkah preventif agar anak tidak terjerumus ke dunia kejahatan.

Kemudian, orang tua disarankan bekerja sama dengan guru, mendekati lingkungan anak, hingga memahami apa yang terjadi pada anak.

"Kalau kita tahu apa yang terjadi pada anak dan kita bisa paham, rasanya mudah-mudahan juga anak bisa terhindar dari bahaya atau dari kenekatan dia melakukan kejahatan," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPS Bakal Umumkan Data Pengangguran dan Kemiskinan Setelah Melapor ke Prabowo

News
| Selasa, 22 Juli 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral

Wisata
| Senin, 21 Juli 2025, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement