Advertisement
Ini Menstruasi yang Sehat Menurut Dokter Kandungan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Terdapat tiga ciri menstruasi yang sehat dan harus diperhatikan oleh setiap wanita agar dapat segera melakukan konsultasi jika mengalami kondisi-kondisi yang tidak normal.
"Saya sering temukan di lapangan karena dia enggak cukup sadar dengan siklus menstruasinya, saya tidak pernah catat, pokoknya bilang kayaknya di bulan ini menstruasinya, enggak ingat berapa hari, pokoknya suami saya puasa dulu. Tapi sebenarnya itu ada tiga parameternya," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Padjajaran Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER dalam temu media di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Advertisement
Boy mengatakan hal pertama dari ciri menstruasi yang sehat dapat dilihat dari lamanya siklus berlangsung. Pada umumnya, siklus terjadi dalam rentang 21 sampai dengan 35 hari.
Ia menekankan hari pertama menstruasi dihitung dari hari di mana darah keluar dalam jumlah yang banyak, bukan dalam bentuk bercak.
"Yang keluar itu mulai dari hari di mana darah keluar banyak, bukan dari hari keluarnya bercak. Jadi dari hari pertama sampai hari berikutnya," ucap dokter yang praktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading itu.
Ciri berikutnya yakni lamanya darah menstruasi keluar berkisar antara dua sampai 10 hari.
"Jadi kalau cuma sehari aja. Itu kita anggap bukan menstruasi. Jadi per dua hari, tiga hari oke. Kadang-kadang ada orang. Kok saya bilang ini lima hari. Bulan depannya saya cuma bisa tiga hari, tidak apa-apa, tapi kalau sampai 14 hari, darah yang keluar banyak itu kita anggap juga ada satu kelainan," tambahnya.
Berikutnya yakni jumlah darah yang keluar. Menurut Boy, banyak darah yang keluar berkisar antara tiga sampai lima pembalut berukuran normal dalam sehari.
BACA JUGA: Tahu, Telur hingga Edamame Jadi Makanan Sumber Protein Terbaik
Kemudian dia menyoroti bahwa masih banyak perempuan di Indonesia yang menganggap beberapa isu menstruasi seperti nyeri haid dan pendarahan menstruasi berat (PMB) merupakan hal yang wajar. Tak jarang kebiasaan itu diturunkan secara turun temurun atau disebabkan oleh masih kentalnya stigma dan kurangnya akses informasi soal kesehatan reproduksi.
Boy menyarankan apabila seorang perempuan mengalami kondisi-kondisi yang tidak wajar seperti nyeri haid berlebihan atau haid tidak berhenti lebih dari 14 hari untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis terkait, sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak makin berdampak pada kesehatannya seperti terkena anemia.
“Normalisasi terhadap kondisi yang sebetulnya tidak normal merupakan sebuah stigma yang harus diluruskan. Misalnya normal pada menstruasi juga berbeda-beda pada setiap perempuan, namun ada batasan normal yang perlu dipelajari,” ucap Boy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gempa Magnitudo 7,4: Otoritas Chile Umumkan Peringatan Tsunami dan Perintah Evakuasi di Pesisir
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 2 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 2 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Purwosari
- Peringati May Day 2025, Wakil Wali Kota Jogja Salurkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada Ahli Waris
- Jadwal Kereta Bandara YIA Jogja, Jumat 2 Mei 2025, Paling Pagi Pukul 04.20 WIB dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal Perpanjangan SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
Advertisement