Advertisement

Promo Desember

Penderita Strok Diminta Tidak Mengonsumsi Margarin

Newswire
Sabtu, 02 November 2024 - 11:27 WIB
Maya Herawati
Penderita Strok Diminta Tidak Mengonsumsi Margarin Margarin. / Foto ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Penderita strok disarankan mengurangi konsumsi margarin dan sejumlah makanan lain. Meski demikian ada beberapa makanan yang baik untuk penderita strok.

Dokter spesialis saraf RSUD Tanjung Priok dr. Priyanka Ganesha Utami, Sp.N merekomendasikan sejumlah makanan yang baik dan bermanfaat bagi para penderita strok.

Advertisement

“Satu jelas penderita strok itu tidak boleh merokok, karena itu menempati 18 persen sebagai faktor risiko yang cukup banyak. Kemudian butuh improvisasi kesehatan dengan mengonsumsi sayur dan buah,” kata Priyanka dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Jumat (2/11/2024).

Priyanka menuturkan konsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak mineral dapat mengimbangi kandungan lemak yang berada di dalam tubuh.

Kemudian salah satu contoh buah yang mengandung lemak baik adalah alpukat,  juga kacang-kacangan.

Makanan selanjutnya yang dianjurkan adalah mengonsumsi ikan laut seperti salmon, ikan cod dan tuna, yang mengandung lebih banyak lemak baik untuk membantu pemulihan dan menjaga fisik pasien.

"Yang paling bagus lemaknya itu sebenarnya ikan laut. Tapi kebanyakan pasien pada takut untuk mengonsumsinya,” ujar dia.

BACA JUGA: Menanti Terwujudnya Progam Makan Bergizi Gratis dalam 100 Hari Pertama Pemerintah Prabowo

Lebih lanjut Priyanka mengingatkan dalam menjaga kesehatan fisik dan asupan makanan, pasien tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan seperti daging sapi, ayam, mentega, keju dalam jumlah yang berlebihan.

Apalagi jika makanan-makanan tersebut telah dipanasi secara terus-menerus.

“Berikutnya mohon kurangi makanan yang mengandung margarin, beberapa makanan fastfood itu juga tinggi kalorinya,” kata Priyanka.

Dalam kesempatan itu, Priyanka menambahkan bahwa American Heart Association telah mengeluarkan rekomendasi bagi para penderita strok untuk mengurangi makanan yang mengandung garam, guna mencegah penderita terkena hipertensi yang tidak terkontrol.

Sebab, berdasarkan data yang ia miliki hipertensi menjadi faktor risiko penyebab strok paling tinggi yakni 56 persen, disusul oleh diabetes melitus sebesar 20 persen.

“Jadi itu adalah salah satu diet yang sehat untuk menjaga kesehatan kita,” demikian penjelasan Priyanka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sistem Zonasi dalam PPDB Diminta Berbasis Hak Anak

News
| Kamis, 12 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement