Agar Anak Tidak Terkena Gondongan dan Cacar Air, Ini Saran Ikatan Dokter Anak Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan sejumlah cara untuk mencegah anak terkena penyakit gondongan (mumps) dan cacar air (varicella) mulai dari memutus rantai penularan hingga patuhi aturan lockdown.
“Untuk mencegah dan mengurangi dampak dari kontak dengan individu yang terjangkit gondongan atau cacar air, tentu saja yang pertama perlu dilakukan adalah memutus rantai penularan penyakit,” kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI Anggraini Alam, Jumat (1/11/2024).
Advertisement
Anggraini menuturkan kedua penyakit tersebut dapat menular melalui droplets, sehingga akan lebih mudah menulari anak-anak ketika sedang beraktivitas.
Terlebih lagi, pada kelompok usia tertentu anak-anak belum begitu mengerti cara menjaga kebersihan diri.
Maka dari itu, ia mengimbau pada orang tua untuk mengajarkan anak menghindari kontak dekat dengan penderita dan menggunakan masker saat berada di sekitar penderita untuk mencegah penularan melalui udara.
“Tetap awasi anak-anak dalam berkegiatan dan berinteraksi dengan teman-temannya. Berikan edukasi kepada mereka tentang pentingnya kebersihan pribadi dan menjaga jarak jika ada teman yang sedang sakit,” katanya.
Jaga jarak juga perlu diimbangi dengan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara rutin, terutama setelah kontak dengan benda yang digunakan secara bersama-sama. Termasuk menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan seimbang, istirahat cukup, dan olahraga.
“Serta yang sudah kami ketahui bersama sebagai bentuk pencegahan penyakit menular adalah dengan vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama yang jelas sudah sangat direkomendasikan. Tetap pantau jadwal vaksinasi anak-anak dan lengkapi imunisasi, terutama imunisasi dasar, untuk memberikan perlindungan optimal terhadap penyakit menular,” kata dia.
Ia melanjutkan orang tua juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak dan segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala-gejala mencurigakan.
“Kemudian patuhi imbauan dari sekolah dan pemerintah terkait langkah-langkah pencegahan, seperti mengikuti lockdown sementara dan tes kesehatan jika memang diperlukan,” ucap Anggraini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
Advertisement
Advertisement