Advertisement

Promo November

Gondongan Banyak Ditemukan di Jogja, Ini Bedanya dengan Gondok

Newswire
Kamis, 31 Oktober 2024 - 23:07 WIB
Maya Herawati
Gondongan Banyak Ditemukan di Jogja, Ini Bedanya dengan Gondok Ilustrasi anak kena gondongan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau warga mewaspadai penyakit gondongan terutama pada anak-anak.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, konsultan endokrin metabolic dan diabetes dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Wismandari Wisnu menjelaskan bahwa sakit gondok beda dengan gondongan.

Advertisement

Gondongan atau parotitis terjadi ketika kelenjar parotis, kelenjar yang memproduksi air liur, terinfeksi virus sehingga mengalami peradangan dan menimbulkan pembengkakan pada bagian pipi dan rahang.

Sedangkan sakit gondok, menurut penjelasan dokter Wismandari dalam acara daring pada Selasa, terjadi karena pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar yang memproduksi hormon-hormon untuk keperluan metabolisme.

Ia mengatakan bahwa kelenjar tiroid ada di bagian depan leher dengan dua lobus di sebelah kanan dan kiri tenggorokan.

Menurut dokter Wismandari, pembengkakan kelenjar tiroid atau sakit gondok bisa terjadi karena infeksi bakteri, penyakit autoimun, atau terapi radiasi.

"Sakit tiroid atau gondok itu biasanya ada beberapa jenisnya, yang bisa dilihat dari fungsinya yang sakit atau bentuknya yang sakit," katanya.

BACA JUGA: Tak Punya Izin, Pemkab dan Polres Bantul Tutup Sejumlah Penjual Miras Berjejaring di Bantul

Ia mengatakan bahwa sakit gondok bisa menyebabkan penurunan atau kenaikan berat badan, gangguan tidur, dan benjolan pada area leher.

Menurut dia, penanganan masalah kelenjar tiroid dilakukan sesuai dengan kondisinya. Obat pengganti hormon tiroid dapat digunakan pada pasien dengan kondisi hipotiroid dan obat penurun produksi hormon tiroid bisa diberikan kepada pasien dengan kondisi hipertiroid.

Selain itu, dokter Wismandari mengatakan, penghancuran sel-sel tiroid, operasi, dan terapi iodium radioaktif juga bisa menjadi opsi dalam menangani gangguan pada kelenjar tiroid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online

News
| Kamis, 21 November 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement