Advertisement

Hamil di Usia yang Masih Sangat Muda? Kenali Bahaya Dampak Fisik dan Psikisnya

Arief Junianto
Selasa, 20 Agustus 2024 - 22:27 WIB
Arief Junianto
Hamil di Usia yang Masih Sangat Muda? Kenali Bahaya Dampak Fisik dan Psikisnya Ibu Hamil, Wanita Hamil, Kehamilan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Angka pernikahan dini di Indonesia semakin hari kian bertambah. Bahkan di beberapa negara, fenomena pernikahan dini sudah dianggap hal yang umum.

Pernikahan dini dinilai banyak efek buruknya, salah satu kehamilan dini yang dapat menyebabkan berbagai dampak negatif. Dampak negatif dari kehamilan dini mencakup dampak terhadap kesehatan fisik dan juga mental–terutama bagi sang ibu hamil.

Advertisement

Dilansir dari Healthline, berikut bahaya kehamilan dini bagi kesehatan fisik dan mental:

Dampak bagi Kesehatan Fisik

Berikut adalah dampak kesehatan fisik dari kehamilan remaja, baik bagi sang ibu maupun bayi yang dilahirkan:

Preeklamsia

Remaja yang menjadi seorang ibu memiliki risiko terkena tekanan darah tinggi (preeklamsia) yang lebih tinggi–dibandingkan ibu lainnya dengan usia rata-rata. Lebih lanjut lagi, preeklamsia juga dapat membahayakan ginjal dan berakibat fatal bagi ibu atau bayinya.

Bayi yang dikandungnya pun akan terancam bahaya lainnya, seperti kelahiran prematur dan berat badan yang rendah saat lahir.

Anemia

Anemia merupakan kondisi di mana Anda kekurangan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Remaja yang hamil memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena anemia. Akibatnya, sang ibu akan merasa lemah dan lelah–yang akan berpengaruh pada perkembangan bayi.

Komplikasi persalinan

Melahirkan akan lebih berbahaya bagi remaja–dibandingkan dengan perempuan berusia 20 tahun ke atas.

Menurut WHO, komplikasi selama kehamilan atau persalinan menjadi penyebab utama kematian secara global pada anak perempuan berusia 15-19 tahun.

Bayi prematur

Kehamilan yang sehat berusia selama 40 minggu. Bayi yang dilahirkan sebelum usia kehamilan yang sehat akan menyebabkannya lahir secara prematur. Seorang ibu remaja lebih berkemungkinan untuk melahirkan bayi secara prematur.

Dalam beberapa kasus, bayi-bayi ini mengalami perkembangan yang kurang sempurna pada tubuh dan otaknya. Hal ini dapat menyulitkannya dalam kesehatan dan perkembangan. Bayi prematur juga cenderung memiliki berat badan kurang–yang mungkin membuat mereka mengalami kesulitan dalam bernapas dan menyusu saat masih bayi.

Saat dewasa, bayi dengan berat badan kurang juga lebih rentan untuk terkena penyakit–seperti diabetes dan penyakit jantung.

BACA JUGA: Puluhan Pasangan Kantongi Rekomendasi Pernikahan Dini, Kehamilan Luar Nikah Masih Jadi Penyebabnya

Dampak bagi Kesehatan Mental

Berikut adalah dampak kesehatan mental dari kehamilan remaja, baik bagi sang ibu maupun bayi yang dilahirkan:

Baby blues

Baby blues merupakan kondisi ketika seorang ibu mengalami gejala selama satu hingga dua minggu setelah melahirkan. Gejala tersebut beragam, seperti perubahan suasana hati, kecemasan, kesedihan, kewalahan, sulit berkonsentrasi, sulit makan, dan sulit tidur.

Depresi

Menjadi ibu saat masih remaja merupakan salah satu faktor risiko depresi–terlebih lagi apabila bayi lahir sebelum usia 37 minggu dan sang ibu mengalami komplikasi.

Depresi pascapersalinan

Setelah melahirkan, ibu remaja juga masih berkemungkinan terkena depresi. Depresi ini melibatkan gejala yang lebih parah dan signifikan jika dibandingkan dengan baby blues. Depresi ini sering disalahartikan sebagai baby blues.

Faktanya, gejala baby blues akan hilang setelah beberapa minggu, sedangkan gejala depresi tidak akan terjadi. Gejala tersebut meliputi kesulitan menjalin ikatan dengan bayi, kelelahan yang luar biasa, merasa tidak berharga, kecemasan, serangan panik, berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bayi, dan kesulitan menikmati aktivitas yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JiBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Siapkan 1,5 Juta Ha Lahan Peternakan Sapi

News
| Kamis, 12 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement