Advertisement

Bunda, Perhatikan Masalah Ini Saat Anak Bermain di Luar Rumah

Newswire
Kamis, 04 Juli 2024 - 08:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Bunda, Perhatikan Masalah Ini Saat Anak Bermain di Luar Rumah Anak-anak bermain di Taman Denggung, Dusun Denggung, Desa Tridadi, Sleman, Minggu (2/12). - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA–Musim panas atau kemarau biasanya digunakan anak untuk bermain di luar bersama temannya. Tak jarang saat kembali ke rumah terdapat beberapa luka baru atau tanda masalah kesehatan baru yang mungkin terjadi pada anak.

Dokter anak di Johns Hopkins All Children ’s Hospital Dr. Danielle Mercurio mengatakan, anak-anak harus bermain dan memiliki banyak kesempatan untuk menggunakan imajinasi mereka.

BACA JUGA: Isi Liburan Sekolah, Anak-Anak di Sleman Diperkenalkan tentang Pengolahan Sampah Jadi BBM

“Anak-anak harus bermain dan memiliki banyak kesempatan untuk menggunakan imajinasi mereka, tetapi kita perlu mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga mereka seaman mungkin," katanya kepada Hindustan Times, dikutip Rabu (3/7/2024).

Advertisement

Ia memberikan beberapa saran untuk penanganan anak yang bermain di cuaca panas terutama pada anak-anak yang lebih muda, yang lebih rentan terhadap penyakit akibat panas, kata Mercurio.

Orang tua perlu membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.

Orangtua juga harus mengawasi anak-anaknya untuk mengetahui tanda-tanda kelelahan dan memperhatikan suhu dan warna kulit mereka. Jika kulit mereka merah dan panas, mereka mungkin perlu beristirahat di dalam rumah atau di tempat yang teduh.

Hal lain yang perlu diwaspadai saat panas adalah mengetahui tiga jenis penyakit panas. Yang pertama adalah kram panas yang bisa diobati dengan cairan elektrolit untuk menggantikan garam yang hilang dari tubuh akibat berkeringat.

Tingkat berikutnya adalah kelelahan karena panas, yang menyebabkan mual, muntah, dan merasa lemah atau cemas. Kondisi ini biasanya disertai demam.

BACA JUGA: Dokter Anak Tegaskan MPASI Buatan Sendiri Lebih Baik Dibanding Beli di Jalan

Jika anak Anda mengalami semua gejala tersebut dan juga tampak bingung atau bereaksi aneh, itu adalah serangan panas, yang mengharuskan Anda untuk segera ke rumah sakit.

Sementara itu, direktur Program Pencegahan Cedera Pediatrik di Universitas Chicago Dr. Poj Lysouvakon, mengatakan anak sebaiknya tidak bermain kembang api karena bisa sangat panas dan berbahaya.

Orang tua juga harus waspada saat anak bermain di kolam renang. Pastikan ada pagar pembatas setinggi 1,2 meter (4 kaki) agar anak tidak mudah masuk. Jika menggunakan kolam tiup, pastikan menguras dan mengempiskan kembali setelah digunakan agar anak tidak tenggelam.

Selain itu, Dr. Christina Kratlian di Rumah Sakit Anak Boston mengatakan jika anak Anda bersepeda, mereka harus mengenakan helm, kata para ahli; pastikan helm pas dan talinya pas di bawah dagu anak.

Kebanyakan goresan dapat dirawat di rumah dengan membersihkannya dan mengoleskan salep antibakteri serta perban, terutama jika tidak terinfeksi. Namun, kapan pun terjadi jatuh yang parah, terutama di bagian kepala, bawalah anak Anda ke dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

UMKM Daerah Mitra Kota Nusantara Difasilitasi Pinjaman Tanpa Agunan

News
| Sabtu, 06 Juli 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement