Advertisement
Penggunaan Kata-kata Baik Kuatkan Kesehatan Mental Anak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penggunaan kata-kata yang baik dari orang tua untuk anaknya akan berdampak baik bahkan memperkuat kesehatan mental anak-anak.
Psikoterapis Mansi Poddar mengatakan ketika umpan balik menyoroti upaya dan kemajuan hal itu memvalidasi upaya anak merayakan pertumbuhan mereka.
Advertisement
“Hal ini membangun kepercayaan diri dan citra diri yang positif. Daripada mengatakan ‘pekerjaan bagus’, lebih baik ‘Saya menyukai cara kamu menggunakan warna berbeda dalam gambar itu’,” katanya dikutip dari laman Hindustan Times pada Minggu (19/5/2024).
BACA JUGA: Gangguan Kesehatan Mental Kerap Dialami Anak Muda, Kebanyakan Masalah Bermula dari Rumah
Dia mengungkapkan umpan balik dengan komentar positif dapat membawa kegembiraan sejati dalam pembelajaran dan pencapaian anak. Hal ini memupuk kecintaan terhadap pembelajaran dan motivasi diri. Beri apresiasi pada kerja keras yang dilakukan seorang anak.
Menurutnya, anak-anak belajar mengidentifikasi dan mengelola emosinya ketika orang tua memberikan umpan balik yang mengakui perasaannya. Ini memupuk kecerdasan emosional, dan berfokuslah pada bagaimana perilaku mereka memengaruhi Anda seperti saat anak bisa berbagi mainan dengan temannya.
“Ketika kita merayakan upaya demi tantangan, hal ini membantu meningkatkan ketahanan pada anak. Tanggapan sederhana seperti, ‘Saya tahu ujian itu sulit, tetapi kamu terus berusaha!’, dapat membuat perbedaan besar. Di sini anak-anak belajar bahwa kesalahan adalah batu loncatan, bukan kemunduran. Hal ini membangun ketabahan dan kemampuan untuk bangkit kembali dari kemunduran,” jelasnya.
Sementara itu Psikoterapis Sandy Dias Andrade mengatakan ketika orang tua berbicara kasar, kritis, tidak sabar, anak akan merasa dirinya tidak baik-baik saja dan tidak merasa dicintai.
Validasi dan memberi semangat tidak hanya bisa diungkapkan dengan kata-kata namun juga saat melihat anak dan melalui sentuhan.
“Melalui sentuhan kita dan dalam cara kita berhubungan dengan mereka, dalam beberapa cara itu memvalidasi siapa mereka pada tingkat keberadaan yang lebih dalam. Mereka merasa dilihat apa adanya. Hal ini membangun kenyamanan alami dan rasa percaya diri dalam diri mereka sendiri dan dalam kebersamaan dengan orang lain dan di dunia, sebagaimana adanya. Kami bertindak sebagai cerminan jiwa batin mereka,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Buaya Berkeliaran di Sungai Progo, Dislautkan DIY Bikin Tim Jejaring Penanganan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Hari Raya Iduladha 2025, Layanan SIM Keliling dan SIM Corner Ditlantas Polda DIY Diliburkan
- Jadwal KRL Jogja Solo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja Turun di Palur
- Libur dan Cuti Bersama Iduladha, Layanan Perpanjangan SIM di Jogja dan 4 Kabupaten Lainnya di DIY Ditutup Sementara
- Lokasi Salat Iduladha di Jogja, Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement