Advertisement
Republik Chechnya Melarang Musik dengan Irama yang Terlalu Cepat atau Lambat

Advertisement
Harianjogja.com, GROZNY—Republik Chechnya di Rusia baru-baru ini melarang musik dansa yang dianggap terlalu cepat atau terlalu lambat. Wilayah dengan mayoritas Muslim ini mengeluarkan larangan tersebut dalam upaya untuk menghilangkan pengaruh Barat yang dianggap “mencemari” wilayah itu.
Menteri Kebudayaan Chechnya, Musa Dadayev mengatakan bahwa semua karya musik, vokal, dan koreografi harus sesuai dengan tempo 80-116 ketukan per menit. Dengan begitu, semua musik disesuaikan dengan mentalitas dan ritme Chechnya.
Advertisement
BACA JUGA: Pria Amerika Pecahkan Rekor Setelah Lakukan 26 Ribu Squat Selama 24 Jam
“Meminjam budaya musik dari negara lain tidak dapat diterima,” kata Dadayev dikutip dari The Guardian, Rabu (17/4/2024). “Kita harus membawa kepada masyarakat dan masa depan anak-anak kita warisan budaya masyarakat Chechnya. Ini mencakup seluruh spektrum standar moral dan etika kehidupan orang Chechnya.”
Menurut laporan di media Rusia, Dadayev menetapkan batas waktu 1 Juni bagi seluruh seniman di wilayah tersebut untuk menulis ulang musik apa pun yang tidak sesuai dengan aturan.
BACA JUGA: Sheila On 7 Bakal Jumpai Penggemar di 5 Kota Ini
Undang-undang tersebut pada dasarnya mengkriminalisasi sebagian besar genre musik dansa modern yang biasanya dimainkan di klub-klub di seluruh dunia, seperti house, techno, dubstep, atau drum'n'bass. Beberapa musik hip-hop dan rap, yang biasanya dimainkan dengan kecepatan antara 60 dan 140 detak per menit, secara teori masih memenuhi syarat untuk “rasa ritme” tradisional Chechnya yang ingin dipertahankan oleh rezim pemimpin otoriter, Ramzan Kadyrov.
Langkah aneh ini berarti bahwa, jika diberlakukan, akan melarang banyak lagu Barat dari berbagai genre, termasuk pop, disko, dan rock. Aturan itu membuat masyarakat Chechnya secara umum hanya dapat menikmati genre musik tradisional setempat seperti khalkaran yish, yaitu lagu instrumental yang digunakan untuk mengiringi tarian, prosesi, dan pacuan kuda, serta balada epik heroik yang dikenal sebagai illi yish. Mereka dapat diiringi oleh dechig pondar, alat musik bersenar tiga yang mirip dengan balalaika Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : The Guardian
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Selamat dari Gempa Myanmar, Babah Alun Nazar Gratiskan Tarif Tol Cisumdawu
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Festival Lomba Takbir di Tridadi Jadi Ruang Berdakwah dan Berkesenian
- Amankan Malam Takbiran, Polres Bantul Terjunkan 742 Personel
- Catat! Ini Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran dari 28 Maret-13 April 2025
- Berlaku Mulai 28 Maret hingga 13 April 2025, Berikut Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Selama Libur Lebaran
- Berikut Jadwal KA Prameks Khusus Angkutan Lebaran 2025
Advertisement
Advertisement