Advertisement

Tak Cuma Paru-Paru, Peneliti Sebut Vape Juga Bisa Merusak Jantung

Mutiara Nabila
Selasa, 16 April 2024 - 22:17 WIB
Arief Junianto
Tak Cuma Paru-Paru, Peneliti Sebut Vape Juga Bisa Merusak Jantung Rokok elektrik alias vape / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah pengguna rokok elektrik atau vape di dunia semakin banyak, tak terkecuali di Indonesia. Padahal, risiko yang mengancam kesehatan begitu besar. 

Berdasarkan data Statista, sampai dengan 2023, Indonesia menjadi salah satu pengguna vape terbesar di dunia. Jumlahnya diperkirakan bahkan lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di Eropa dan Amerika. 

Advertisement

Menurut Statista, vape sering kali dianggap tidak lebih berbahaya daripada rokok dan bahkan sering digunakan sebagai alat untuk membantu berhenti merokok. 

Namun, berdasarkan studi terbaru, ternyata alat ini bisa lebih berbahaya risikonya bagi kesehatan. Tak hanya merusak paru, tapi juga bisa membahayakan kesehatan jantung. 

Menurut Science Alert, alasan umum dan paling mungkin adalah zat yang menyebabkan kerusakan jaringan paru, yang ditemukan di beberapa vape, yang menyebabkan orang batuk dan terengah-engah.

Kehebohan mengenai cedera paru mendorong para akademisi untuk melihat dampak negatif vaping terhadap kesehatan.

Lima tahun kemudian, semakin banyak bukti dari penelitian ekstensif dan jangka panjang yang menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, strok, dan penyakit pernapasan.

Temuan ini kini diperkuat oleh studi baru yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah tahunan American College of Cardiology pekan lalu.

BACA JUGA: Ini Kata Pakar Kesehatan soal Vape Jadi Alat Berhenti Merokok

Para peneliti menemukan bahwa pengguna rokok elektrik yang pernah menggunakannya memiliki risiko 19% lebih tinggi terkena gagal jantung dibandingkan bukan pengguna rokok elektrik yang berusia 18 tahun ke atas.

Gagal jantung, berbeda dengan serangan mendadak, adalah melemahnya atau mengerasnya jantung secara bertahap hingga menjadi sulit memompa darah ke seluruh tubuh.

“Semakin banyak penelitian yang menghubungkan rokok elektrik dengan efek berbahaya dan menemukan bahwa rokok elektrik mungkin tidak seaman yang diperkirakan sebelumnya,” kata Yakubu Bene-Alhasan, seorang dokter dan peneliti di MedStar Health di Baltimore, dilansir The News.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tak Semua Harus Dirangkul, Prabowo Diminta Sisakan 2 Partai Agar Bisa Jadi Oposisi

News
| Selasa, 30 April 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement