Advertisement

To'ak, Cokelat Termahal di Dunia karena Dibuat dari Varietas Kakao Langka

Lajeng Padmaratri
Minggu, 31 Maret 2024 - 11:57 WIB
Lajeng Padmaratri
To'ak, Cokelat Termahal di Dunia karena Dibuat dari Varietas Kakao Langka Cokelat To'ak, yang mendapat julukan sebagai cokelat termahal sekaligus paling berharga di dunia. - Oddity Central

Advertisement

Harianjogja.com, QUITO—Dari berbagai cokelat mahal yang ada di dunia, To’ak mendapat julukan sebagai cokelat termahal sekaligus paling berharga di Bumi. Pasalnya, cokelat To’ak dibuat dari varietas kakao yang telah dinyatakan punah beberapa tahun lalu.

Satu batang cokelat To’ak kecil ukuran 50 gram dijual dengan harga hingga $490 atau sekitar Rp7,8 juta. Bukan hanya mahal, namun produsennya mengklaim bahwa cokelat To’ak sepadan karena dibuat dari bahan-bahan yang tiada duanya.

Advertisement

Dibuat dari varietas kakao Nacional langka yang dipanen hanya dari 14 perkebunan di lembah Piedra de Plata, Ekuador, cokelat To'ak tidak diragukan lagi merupakan cokelat paling berharga di dunia.

BACA JUGA: Makna dan Sejarah Telur Paskah, Simbol Kebangkitan Yesus Kristus

“Jika menurut kami, kami lebih suka bahwa To’ak disebut sebagai coklat paling berharga di dunia,” tulis salah satu pendiri To'ak, Jerry Toth, di blog perusahaan dikutip dari Oddity Central.

“Harga hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Pada akhirnya, apa yang sebenarnya kami coba lakukan adalah menciptakan sesuatu yang benar-benar unik dan indah bagi dunia, sesuatu yang lebih dari sekadar sebatang coklat mahal dan masuk ke dalam dunia pengalaman,” lanjutnya.

Jadi apa yang membuat To'ak begitu istimewa sehingga harganya ratusan dolar untuk sebatang coklat kecil?

Alasan pertama, perusahaan ini hanya menggunakan kakao Nacional terbaik, varietas kakao kuno yang diklasifikasikan sudah punah pada tahun 2009. Beruntung, orang-orang di belakang To'ak dapat menemukan beberapa kebun kakao tertua di dunia di Lembah Piedra de Plata, beberapa di antaranya kemudian dikonfirmasi melalui analisis DNA sebagai 100% varietas kakao Nacional.

Alasan selanjutnya, menurut Galavante, To'ak membayar tarif tertinggi di dunia kepada para petani kakao terpilih, dan hal ini juga mempengaruhi harga produk akhir. Lalu ada proses pembuatan coklat. Biji kakao diseleksi dengan tangan, untuk memastikan hanya biji kakao terbaik yang lolos ke tahap pengolahan.

BACA JUGA: Mengunjungi Gedung Monster, Bangunan Unik Padat Penduduk di Hong Kong

Selain harganya, To'ak juga terkenal sebagai pionir penuaan coklat, sebuah proses yang terinspirasi oleh penuaan minuman beralkohol seperti wiski dan konyak. Saat wiski disimpan dalam tong kayu ek, senyawa kimia tersebut akan diekstraksi dari kayu dan menariknya ke dalam wiski, yang memberikan rasa dan warna, dan membuat proses penuaan minuman alkohol terjadi.

Hal serupa dilakukan pada cokelat ini. To'ak telah bereksperimen dengan sejumlah teknik penuaan, memasukkan cokelat ke dalam berbagai jenis tong bekas cognac, bekas wiski, dan sebagainya, serta dalam wadah kayu Ekuador, untuk berbagai periode waktu, dari beberapa bulan sampai delapan tahun. Perusahaan ini juga mencampur cokelatnya dengan senyawa aromatik seperti lada Kampot Kamboja, kayu Palo Santo di Ekuador, atau jeruk Galapagos, dan terus bereksperimen dengan cara-cara baru untuk meningkatkan cita rasa cokelatnya.

Selain kandungan cokelat, kemasan To’ak juga sangat premium. Perlu dicatat bahwa kemasan artistik dan wadah kayu buatan tangan yang digunakan sebagian besar produk To'ak juga menjadi faktor penentu harga coklat tersebut. Perusahaan Ekuador sering mengatakan bahwa mereka menjual pengalaman yang kompleks, dan dilihat dari kesuksesan merek tersebut secara internasional, beberapa orang tidak keberatan membayar ratusan dolar untuk itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement