Advertisement

Anak Masuk Kategori Stunting Masih Bisa Diperbaiki Asalkan Penuhi Syarat Ini

Newswire
Kamis, 25 Januari 2024 - 09:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Anak Masuk Kategori Stunting Masih Bisa Diperbaiki Asalkan Penuhi Syarat Ini Bayi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kondisi anak yang masuk kategori stunting masih bisa diperbaiki asalkan memenuhi nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau sampai anak usia dua tahun dan rajin monitor asupan gizi anak.

"Jadi kalau sudah ada rambu-rambu berat badan naiknya tidak sesuai, pertambahan panjang badannya tidak optimal itu sudah langsung bisa kontrol ke dokter spesialis anak atau bisa diperbaiki sebelum dia usia dua tahun, jangan sampai terlambat," kata Pakar nutrisi bayi dan anak RS Cipto Mangunkusumo Nita Azka Nadhira, Rabu (24/1/2024).

Advertisement

Stunting merupakan suatu kondisi masalah kesehatan kronis yang terjadi sejak dalam kandungan. Jika kondisi tersebut tidak bisa ditangani setelah anak lewat masa dua tahun, sangat sulit untuk dikembalikan ke tumbuh kembang yang optimal.

Kalau dikejar setelah anak usia dua tahun dengan memberikan makan yang banyak, anak malah jadi kegemukan karena tinggi badan yang tidak proporsional.

Baca Juga

Angka Stunting di DIY Tahun Ini Ditarget Turun Menjadi 14 Persen, Ini Strategi yang Dilakukan

DP3AP2KB Beberkan Penyebab Stunting di Kota Jogja

Pemkab Bantul Terus Berjuang Tekan Angka Stunting di Wilayahnya

Nita juga menekankan anak stunting berbeda dengan stunted atau hanya bertubuh pendek. Jika anak stunted karena pertumbuhan tinggi badan yang kronis, orang tua bisa langsung periksa ke dokter anak. Status gizi ibu yang optimal saat merencanakan kehamilan juga bisa menjadi bekal bayi yang akan dikandungnya kelak akan tumbuh dengan baik."Setelah bayi lahir orang tua berperan penting memberikan kecukupan ASI dan kemudian MPASI nya dicukupkan hingga usia dua tahun, jadi lengkap sehingga tidak ada masa-masa terlewat," kata Nita.

Kebutuhan asupan nutrisi anak ketika memasuki usia 6 bulan tidak lagi bisa mencukupi hanya dari ASI, maka itu pada usia tersebut disarankan diberikan makanan pendamping ASI. Jika kombinasi MPASI dan ASI tidak diberikan secara optimal dan berat badan tidak kunjung baik tapi tidak segera dikoreksi lama-lama panjang badan tidak ikut bertambah dan dikhawatirkan masuk kategori stunting.

Saran dari World Health Organization (WHO) mengatakan syarat pemberian MPASI adalah pertama tepat waktu usia 6 bulan, kedua diberikan cukup atau adekuat secara konsistensi, varian dan jumlah makanan, ketiga disiapkan dengan cara yang higienis agar mencegah infeksi dan terakhir berikan MPASI dengan cara yang benar dan lingkungan yang kondusif.

Sementara porsi MPASI yang harus disesuaikan mulai dari 6-8 bulan adalah 70% masih dari ASI dan 30% dari MPASI. Usia 9-11 yakni 50% dari ASI dan 50% dipenuhi dari MPASI. Kemudian, saat menginjak usia 1-2 tahun, ASI diberikan hanya 30% dan sisanya dipenuhi dari MPASI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Keamanan Wilayah di Jateng Dinilai Kondusif, Investor Terus Berdatangan

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement