Advertisement

Tukang Kebun di Kanada Ternyata Seorang Kepala Suku di Ghana

Lajeng Padmaratri
Minggu, 21 Januari 2024 - 10:17 WIB
Lajeng Padmaratri
Tukang Kebun di Kanada Ternyata Seorang Kepala Suku di Ghana Pria asal Ghana, Eric Manu mengenakan pakaian kebesarannya. Ia merupakan kepala suku di Afrika Barat, namun merantau ke Kanada. - CBC

Advertisement

Harianjogja.com, VICTORIA—Siapa sangka seorang tukang kebun di sebuah konsultan pertamanan di Kanada adalah kepala suku di pedesaan Afrika Barat?

Ini dialami Eric Manu, seorang pria asal Ghana yang merantau ke British Columbia, Kanada sejak 2012. Ia mewarisi posisi kepala suku ketika pamannya meninggal pada usia 67 tahun pada tahun 2015.

Advertisement

BACA JUGA: Tradisi Unik di Afrika, Pria Pamer Gigi demi Mencuri Istri

Eric pun kembali ke Ghana untuk menerima tahta itu. Sejak itu, ia merupakan kepala suku Akan di Desa Adansi Aboabo 2.

Alih-alih tetap berada di desa untuk menjadi raja, ia justru kembali merantau ke Kanada untuk bekerja menjadi tukang kebun. Selain karena sudah menikahi perempuan Kanada dan memiliki putra darinya, Eric memilih bekerja di Kanada untuk mengumpulkan uang demi meningkatkan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Pindah kembali ke British Columbia, dia telah kembali ke bidang pertamanan dan berkebun di kota dalam upaya untuk mengumpulkan uang tunai bagi 6.000 penduduk di sukunya.

"Pemerintah [Ghana] tidak benar-benar berkonsentrasi pada desa-desa, pondok-pondok atau daerah pedalaman. Fokus mereka terutama di kota-kota. Dan itu benar-benar meresahkan," katanya dalam sebuah acara dikutip dari CBC.

“Mereka menghadapi tantangan dengan sistem air sumur bor, listrik, jaringan telekomunikasi, rumah sakit, dan fasilitas yang buruk.”

BACA JUGA: Cara Menghitung Weton Jodoh Agar Langgeng Menurut Kalender Jawa, Ini Detailnya

Eric bekerja untuk konsultan pertamanan The Landscape Consultants. Kini, uang yang dikumpulkan pria itu akan diinvestasikan untuk meningkatkan layanan kesehatan di sukunya.

Usai dia menjadi kepala suku, bosnya, Susan Watson, yang memulai sebuah yayasan bernama To The Moon and Back, memberikan donasi perlengkapan sekolah, pakaian, laptop, dan perlengkapan medis untuk penduduk suku Akan.

“Seluruh desa cukup miskin. Klinik di sana hanya memiliki seorang bidan dan beberapa perawat. Tidak ada dokter di lokasi,” ujar Watson yang akhirnya tergerak untuk membantu Eric.

Eric mengatakan dia harus menjadi pembela yang kuat ketika berhadapan dengan pemerintah Ghana. Dia berhasil mengajak wakil presiden untuk melihat kondisi desanya, katanya, seraya menambahkan bahwa hal tersebut merupakan pengalaman yang membuka mata bagi politisi tersebut.

Dia mengatakan setelah tinggal di Kanada, dia ingin memastikan semua orang berkembang di komunitasnya. “Saya sangat ingin rumah saya, desa saya, menjadi 'Kanada Kedua',” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : CBC, The Independent

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement