Advertisement
Begini Sejarah 25 Desember Diperingati sebagai Perayaan Natal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Umat katolik dan Kristen di seluruh dunia merayakan Natal atau kelahiran Yesus Kristus setiap 25 Desember. Mengapa natal selalu diadakan pada 25 Desember, sedangkan Yesus sendiri tidak lahir di tanggal tersebut? Berikut penjelasannya
Secara sejarah, Natal atau Christmas diambil dari kata Cristes maesse, yang berati Mass of Christ (Misa Kristus). Pada masa kekaisaran Romawi, Natal dilakukan sebagai tradisi untuk menandai pergantian musim. Hal ini juga dilakukan oleh masyarakat Skandinavia yang melakukan perayaan sejak 21 Desember.
Advertisement
Sejarah 25 Desember ditetapkan Hari Natal Melansir dari English Heritage, perayaan Natal pertama kali tercatat di Inggris pada tahun 1038. Kemudian Gereja Katolik menetapkan kelahiran Yesus pada 25 Desember. Hal ini didasarkan dari hari Kristenisasi dies solis invicti nati (hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan), hari libur populer di Kekaisaran Romawi yang merayakan titik balik matahari musim dingin sebagai simbolnya.
Baca Juga:
Rusia Tak Merayakan Natal pada Tanggal 25 Desember, Ternyata Ini Alasannya?
Jadwal Perayaan Natal 2023 Gereja di Jogja
Sambut Masa Ramai Libur Natal dan Tahun Baru, TWC Hadirkan Blessing in Harmony
Meskipun apabila menilik dari Alkitab, tidak dijelaskan secara rinci dan spesifik kapan Yesus Kristus lahir. Seiring berjalannya waktu, umat Kristiani pun merayakan Natal di setiap tanggal 25 Desember. Beberapa umat yang merayakan Natal kerap menggunakan kalimat "Merry Xmas" ketimbang "Merry Christmas". Xmas sendiri adalah singkatan umum dari kata Christmas yang berarti Natal.
Namun bukan sembarang singkatan, kata tersebut ternyata memiliki arti. Huruf X yang digunakan merujuk pada bahasa Yunani, yang artinya Chi. Huruf tersebut sekaligus menjadi yang pertama dari kata Yunani, Christos (Kristus).
Kata Xmas sudah dipakai sejak abad ke-18. Sejarah mencatat History of St. Edmund's College, Old Hall karya Bernard Ward yang pertama kali memakai kata tersebut. Jauh sebelum itu, kata Xmas diyakini berasal dari tahun 1551 dengan versi awal "X'temmas".
Kemudian pada 1753 ada kata Xmas yang ditemukan dalam sebuah surat dari George Woodward. Penyair Inggris Lord Byron turut serta dalam mempopulerkan kata Xmas dalam karyanya pada 1811. Hingga kini setelah ratusan tahun berlalu, kata Xmas nyatanya masih eksis dan sering dipakai untuk memberi ucapan selamat Hari Raya Natal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Tertibkan Puluhan Reklame Tak Berizin, 7 Diberi Teguran
- 9 Motor Diseruduk Avanza di Sanden Bantul, Satu Orang Dilarikan ke RS
- Polda Sita Ribuan Miras Ilegal dari Berbagai Wilayah di DIY, Termasuk Arak Bali
- Dua Kasus Kebakaran Terjadi di Jogja, Diduga Akibat Korsleting Listrik
- Polisi Buru Pelaku Perusakan Rumah Warga di Pundong Bantul
Advertisement
Advertisement