Advertisement

Memaknai Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Film Bertaut Rindu

Sirojul Khafid
Minggu, 20 Juli 2025 - 22:37 WIB
Sunartono
Memaknai Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Film Bertaut Rindu Poster Bertaut Rindu. - Ist - IMBD

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Orang tua sering kali merasa berhak untuk suaranya didengar oleh anak. Tapi bagaimana dengan anak? Apakah suaranya juga perlu didengar orang tua? Komunikasi antara orang tua dan anak inilah yang menjadi inti cerita dari film Bertaut Rindu.

Jovanka (Adhisty Zara) dan Magnus (Ari Irham) punya masalah keluarga masing-masing. Kehidupan Jovanka berubah setelah perceraian orang tuanya. Ayahnya memilih perempuan lain, yang membuat Jovanka memendam benci. Bersama si ibu, Yuli (Putri Ayudya), dia pindah ke Bandung dan memulai semuanya dari awal.

Advertisement

Di sekolah barunya, Jovanka bertemu Magnus, seorang cowok pendiam yang menyimpan banyak rahasia dan trauma. Jovanka tipe cewek yang blak-blakan, bahwa dia suka dengan Magnus dan terus berupaya dekat dengannya. Sementara Magnus, tipe yang dingin dan lebih sering menghindar.

Magnus tumbuh di keluarga pengusaha. Ayahnya ingin Magnus mengikuti jejak bisnisnya. Padahal, Magnus cukup kompeten dalam menggambar. Orang tua Magnus tidak merestui anaknya yang ingin kuliah di seni rupa. "Seniman itu tidak ada masa depannya," alasan orang tua Magnus, klasik.

BACA JUGA: Kejati DIY Bidik Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Diskominfo Sleman, Kasus Naik ke Penyidikan

Di sinilah, dinamika berlapis terjadi. Jovanka berusaha mendekat dan mengenali Magnus lebih dalam, sembari tetap berhadapan dengan masalah keluarganya. Sementara Magnus, berusaha menyelesaikan masalah keluarga, kepribadian, serta mencoba membuka orang lain untuk masuk ke hidupnya.

Bertaut Rindu merupakan film karya produser MGS. Fahry Fachrudin. Adapun sutradara film produksi SinemArt ini adalah Rako Prijanto dan penulis naskah Lintang Pramudya Wardhani dan Nuridzka Mutiaradini. Bertaut Rindu akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025.

Lugas, Tersurat, dan Ramuan Lama

Penulis dan sutradara Bertaut Rindu menyampaikan pesan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak dengan lugas dan tersurat. Tidak banyak simbol atau teka-teki yang membuat penonton harus menebak-nebak. Melalui narasi dari Jovanka, penonton bisa dibimbing untuk memahami maksud dari film.

Pola yang sama juga terlihat dalam dialog antar karakternya. Saat Magnus bertengkar dengan ayahnya. Si Ayah meminta Magnus sebagai anak untuk menurut dengan orang tua. Dalam dialognya, si Ayah menerapkan itu karena dia juga dulu mendapatkan perlakuan yang sama dari orang tuanya.

"Kewajiban anak itu nurut sama orang tuanya," kata ayah Magnus.

Begitupun saat Jovanka dan teman-temannya mengidentifikasi masalah kepribadian Magnus. Dalam dialognya, mereka bahkan sampai membacakan diagnosa masalah mental yang Magnus alami. Cara ini mungkin bisa membuat pesan film, lagi-lagi, lebih gamblang.

Kalimat dari Jovanka sebagai narator, seakan merangkum isi film di akhir narasinya. "Kehancuran langkah awal untuk kesembuhan," katanya. Unsur lain yang bisa penonton nikmati yaitu perpindahan antar scene yang cantik dan unik. Cara ini bisa membuat penonton tidak bosan.

Di sisi lain, film Bertaut Rindu masih menggunakan ramuan-ramuan lama. Misalnya karakter kontras yang kemudian disatukan. Jovanka tipe orang yang aktif dan senang bersosialisasi. Sementara Magnus merupakan cowok pendiam, keren, dan pintar. Pola yang sepertinya sering dipakai di banyak film sebelumnya. Pola ini juga yang mengingatkan saya pada Ada Apa dengan Cinta?, film yang ditulis oleh sutradara film Bertaut Rindu ini.


Mari Bercerita

Ari Irham sebagai pemeran Magnus, mengatakan bahwa masalah dalam film ini cukup personal di hidupnya. Kurang lebih, dia juga merasakan hal yang sama di kehidupan nyata, dalam beragam konteksnya. Dia merasa komunikasi antar orang tua dan anak sangat penting.

BACA JUGA: Kecelakaan Tol Semarang-Solo: Diduga Sopir Mengantuk Mobil Oleng Masuk ke Parit, 1 Penumpang Meninggal dan 6 Terluka

"[Komunikasi yang bagus] bisa membuka kekakuan hubungan orang tua dan anak, bisa jadi sahabat. Sekarang aku dan orang tuaku seperti sahabat," kata Ari, setelah nonton bareng film Bertaut Rindu di Ambarrukmo Plaza Jogja, Minggu (20/7/2025).

Senada, Adhisty Zara sebagai pemeran Jovanka juga merasa pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentu orang tua ingin yang terbaik bagi anak, namun kadang lupa juga untuk bertanya langsung ke anak apa keinginan dan kebutuhannya.

"Harapannya ketika film ini sudah tayang, orang tua dan anak yang nonton bisa terbuka hatinya, lebih hangat dan saling mendengarkan. Bukan hanya orang tua yang perlu di denger, tapi juga anak perlu didengar," kata Zara.

"Kita juga bisa lihat betapa pentingnya support system, apalagi seperti Jovanka ke Magnus, yang signifikan ke kehidupan Magnus. Jangan pernah malu untuk cerita [masalah hidup] ke profesional seperti psikolog atau psikiater," tambah Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo Minta Kapolri dan Jaksa Agung Tindak Tegas Pengusaha Menjual Beras Oplosan

News
| Minggu, 20 Juli 2025, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi

Wisata
| Sabtu, 19 Juli 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement