Advertisement
Mati Batang Otak, Ini Penyebab dan Gejalanya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Viral peristiwa meninggalnya seorang anak usai menjalani operasi amandel yang berdampak pada mati batang otak. Bocah usia 7 tahun itu sempat tidak sadarkan diri dan kritis di Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Bara hingga kemudian didiagnosis mengalami mati batang otak setelah menjalani operasi pengangkatan amandel.
Apa dan bagaimana gejala mati batang otak?
Advertisement
Batang otak merupakan bagian penting pada otak untuk membantu mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh. Bila kerusakan terjadi pada bagian ini, berbagai macam gangguan pada otak bisa terjadi.
BACA JUGA : Diduga Pendarahan Otak, Cak Nun Dirawat di RSUP dr Sardjito
Sebagaimana dilansir pada situs HelloSehat, mati batang otak merupakan suatu kondisi ketika batang otak tidak lagi berfungsi. Kondisi ini menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan kemampuan bernapas, sehingga penderitanya membutuhkan ventilator agar jantung tetap bisa berdetak dan oksigen beredar melalui aliran darah.
Meski bisa bernapas menggunakan alat bantu pernapasan ventilator, kematian pada batang otak bersifat permanen. Seseorang mengalami kondisi mati batang otak tidak akan pernah sadar kembali dan tidak dapat bernapas dengan sendirinya tanpa bantuan alat.
Mati batang otak berbeda dengan koma. Koma merupakan kondisi yang mirip dengan tidur nyenyak, hanya saja rangsangan eksternal apapun tidak dapat membangunkan. Seseorang koma masih hidup serta kemungkinan untuk pulih dan kembali sadar masih bisa terjadi.
Tanda-tanda mati batang otak
Berikut adalah beberapa tanda yang umumnya muncul pada mati batang otak:
1. Hilang kesadaran.
2. Tidak bernapas atau dapat bernapas hanya menggunakan ventilator.
3. Tidak menunjukkan reaksi terhadap rangsangan, termasuk rasa sakit.
4. Pupil mata tidak merespons cahaya.
BACA JUGA : Blueberry hingga Kopi Bantu Tingkatkan Fungsi Kognitif Otak
5. Mata tidak berkedip saat permukaan mata disentuh (refleks kornea).
6. Mata tidak bergerak saat kepala digerakkan (refleks okulosefalik).
7. Mata tidak bergerak saat air es dituangkan ke telinga (refleks okulovestibular).
8. Tidak ada refleks tersedak atau batuk saat bagian belakang tenggorokan disentuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Hari Ini Selasa 1 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja ke Stasiun Kutoarjo
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Selasa 1 Juli 2025, Cek di Sini
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Terbaru, Selasa 1 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Selasa 1 Juli 2025 di Kelurahan Condongcatur
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Selasa 1 Juli 2025
Advertisement
Advertisement