Mengenal Micin yang Dianggap Lebih Aman dari Garam
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—MSG (Monosodium Glutamat) atau micin sering dianggap dapat mengganggu kesehatan khususnya kinerja otak. Bahkan muncul anggapan di masyarakat, banyak makan micin bikin bodoh.
Namun seorang dokter menjelaskan bahwa mengonsumsi MSG lebih baik daripada mengonsumsi garam karena dapat memicu hipertensi.
Advertisement
"Glutamat bisa menggantikan peran garam dalam makanan. Makanan yang sehat, menjadi awal dari keluarga sehat dan bahagia," kata Dokter Spesialis Gizi Klinik Yohan Samudra dari Universitas Diponegoro Semarang dikutip dari Antara.
Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, MSG (Monosodium Glutamat) adalah penambah rasa yang berfungsi sebagai penguat rasa sehingga olahan makanan memiliki rasa yang gurih (umami). Micin alias MSG berbeda dengan penyedap rasa. MSG ditujukan untuk memperkuat rasa sedangkan penyedap rasa ditujukan untuk memberikan citarasa.
Baca juga: Mayoritas Peserta Haji 2023 Perempuan dan Berprofesi Ibu Rumah Tangga
Kandungan zat dalam MSG ada 3 yaitu asam glutamat 78%, natrium 12%, air 10%. Sehingga zat utama adalah asam glutamat yang merupakan asam amino yang tidak berbeda dengan asam amino yang terkandung dalam makanan alami sehari-hari seperti tomat, keju, daging dsb
Penelitian berjudul pertemuan Konsensus Monosodium Glutamate, Perkembangan terbaru berkesimpulan bahwa total asupan glutamat dari makanan di negara-negara Eropa pada umumnya stabil berkisar antara 5-12 gr/hr. Penggunaan MSG secara umum dapat dianggap tidak berbahaya bagi keseluruhan populasi dengan takaran secukupnya.
MSG adalah salah satu bahan tambahan pangan penguat rasa yang paling aman dan diizinkan untuk dikonsumsi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.033 Tahun 2012 dengan takaran secukupnya. Aturan lain adalah Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan makanan RI No.23 tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Penguat Rasa. Inti dari aturan aturan ini adalah MSG aman dikonsumsi dalam takaran yang sesuai.
WHO menetapkan asupan harian MSG yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-120 mg/kgBB. Walaupun MSG digolongkan aman untuk dikonsumsi, namun kita tetap harus mengatur asupan MSG harian untuk menghindari potensi efek yang merugikan yang dapat terjadi akibat konsumsi MSG yang berlebih. Oleh karena itu kita harus bijak dalam memilih dan mengkonsumsi makan. Salah satunya dengan cara memperhatikan kandungan MSG di dalam produk makanan tersebut agar tidak melebihi asupan harian maksimal MSG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Siswa SD Warga Indonesia di Kairo Mesir Sambut Kedatangan Presiden Prabowo
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, 350 Ribu Orang Ditargetkan Berwisata ke Sleman
- Diskominfo Bantul Borong Empat Penghargaan Sepanjang Tahun Ini
- Pemudik Berkendara sampai Malam, Menteri PU Harap Jalur Fungsional Tol Jogja-Solo Buka 24 Jam
- Cuaca Ekstrem Melanda Sleman, Begini Mitigasi Kebencanaan di Sektor Pertanian
- RSUD Panembahan Senopati Siapkan Layanan Selama Libur Akhir Tahun
Advertisement
Advertisement