Advertisement

Tenang Bun! Alergi Susu Sapi Bakal Mereda Seiring Anak Bertambah Usia

Tri Indah Lestari (ST22)
Sabtu, 15 April 2023 - 09:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tenang Bun! Alergi Susu Sapi Bakal Mereda Seiring Anak Bertambah Usia Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Alergi seperti susu sapi maupun alergi pada protein lain yang dialami anak akan mereda seiring bertambahnya usia. Hal ini dikarenakan pada masa pertumbuhan, alergi dapat muncul karena saluran pencernaan belum matang sehingga makanan tidak tercerna dengan baik.

Sesuai dengan pernyataan Ahli alergi imunologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir/ Sp.A(K)

Advertisement

"Alergi terjadi karena ketidakmatangan atau belum matangnya saluran cerna. Kalau saluran pencernaannya matang, maka dia akan bisa mencerna makanan dengan baik sehingga yang menyebabkan alergi protein itu bisa dipecah dan masuk ke dalam tubuh tidak alergi lagi," ujar Zaki melansir dari Antara.

Zaki menambahkan rata-rata alergi susu sapi pada anak hanya akan dialami sampai umur satu tahun, setelah saluran pencernaan lebih matang. Meski demikian, tak dapat dipungkiri jika ada pula alergi yang menetap hingga anak tumbuh dewasa. Salah satunya, alergi makanan hasil laut atau seafood.

Baca juga: Mengenal Introvert, Si Pendiam yang Jago Menjaga Rahasia

"Alergi seafood itu bukan melewati IgE spesifik. Tetapi, protein seafood seperti udang dan kawan-kawannya itu, kalau disimpan lama, proteinnya akan terurai dan melepaskan histamin," kata Zaki.

Maka dari itu untuk mencegah histamin yang dapat memicu reaksi alergi, Zaki menganjurkan untuk mengonsumsi seafood segar yang belum terurai proteinnya.

Perlu diingat pula oleh para orang tua, meski alergi biasa terjadi pada usia dini untuk tidak menarik kesimpulan bahwa bayi mengalami alergi, walaupun anak menunjukkan gejala alergi. Pastikan untuk memperhatikan kemungkinan faktor-faktor lain yang bisa jadi penyebab gejala alergi muncul.

"Misalnya, anak sedang tiduran di karpet, dia dikasih susu, lalu gatal-gatal. Belum tentu [gatal-gatal] itu dari susu. Mungkin karena debu di karpet itu yang menjadi pencetus. Jadi butuh pemeriksaan-pemeriksaan tambahan agar tidak salah diagnosis," katanya.

Akan tetapi jika muncul gejala seperti biduran di seluruh tubuh orang tua wajib segera membawa anak ke dokter sebab hal tersebut dapat membahayakan saluran nafas dan membahayakan jiwa anak.

"Kalau biduran yang hebat seluruh badan harus hati-hati, kita takutnya bermasalah di saluran nafas, jadi bahaya. Itu tanda awal alergi berat. Minimal kalau punya riwayat alergi itu harus punya antihistamin, itu pertolongan pertama," pungkas Zaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Luhut Khawatir Kecerdasan Buatan Menggantikan Peran Manusia

News
| Senin, 02 Desember 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 05:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement