Advertisement
Benarkah Leher Tengeng alias Leher Kaku karena Salah Bantal?
![Benarkah Leher Tengeng alias Leher Kaku karena Salah Bantal?](https://img.harianjogja.com/posts/2023/03/03/1127961/tidur-ilustrasi-2.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pernahkah Anda mengalami leher tengeng saat bangun pagi? Leher tengeng atau nyeri leher memang bisa dialami siapa saja. Leher tengeng adalah saat dimana leher terasa nyeri dan kaku saat digerakkan atau digelengkan ke kanan atau ke kiri.
Biasanya, ada anggapan bahwa kondisi ini terjadi karena salah bantal. Namun benarkah demikian?
Advertisement
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, nyeri leher bisa terjadi karena salah posisi tidur. Namun tidak hanya itu, kondisi nyeri leher yang telah muncul sebelumnya pun dapat mempengaruhi kualitas tidur Anda. Kondisi tersebut tentunya dapat memengaruhi aktivitas dan pekerjaan sepanjang hari.
Baca juga: Rekomendasi 3 Aktivitas Seru dan Menantang Bersama Sobat-Sobatmu di Jogja
Terdapat beberapa penyebab terjadinya nyeri leher saat bangun tidur, di antaranya:
1. Salah posisi tidur
Bila menyukai posisi tidur tengkurap, hal ini dapat meningkatkan risiko nyeri leher saat bangun tidur. Saat tengkurap, maka Anda akan memutar kepala ke samping agar merasa lebih nyaman bernafas. Namun saat posisi ini terjadi dalam waktu lama, otot-otot di leher akan terus-menerus teregang. Ketegangan ini dapat menyebabkan nyeri ringan dan kekakuan pada tendon, otot, dan ligamen yang berakibat nyeri di leher Anda.
2. Penggunaan kasur dan bantal yang tidak tepat
Kasur dan bantal yang terlalu empuk atau terlalu keras bisa menjadi salah satu faktor penyebab nyeri leher saat bangun tidur. Tidur dengan posisi dagu menempel di dada atau posisi tidur yang membuat leher anda terlalu miring dapat membuat otot-otot menjadi tegang.
3. Kebiasaan postur yang salah
Kebiasaan postur yang buruk seperti membungkuk saat bekerja, terus-menerus melihat ke ponsel atau komputer dapat membuat leher Anda nyeri. Posisi kepala yang terlalu condong membuat otot leher menopang beban yang lebih berat daripada posisi kepala netral sehingga berisiko lebih tinggi untuk menjadi nyeri dan kaku.
4. Cedera leher sebelumnya
Cedera leher dapat terjadi pada saat olahraga, terjatuh, atau kecelakaan. Setelah cedera, Anda mungkin tidak langsung merasakan nyeri di leher, keluhan dapat dirasakan beberapa hari kemudian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182762/migas.jpg)
Tingkatkan Cadangan Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM Gandeng Perusahaan China
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Selama Bantul Creative Expo 2024 di Pasar Seni Gabusan
- Anggaran Terbatas Jadi Kendala Pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana di Bantul Tahun Ini
- Sejarah Terulang, Pembangunan Talud dan Pagar Makam di Kampung Mrican Menjadi Sasaran TMMD
- Coklit Rampung 100 Persen, KPU DIY Segera Menyusun DPS Pilkada 2024
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Lurah Caturtunggal Agus Santoso Segera Dipecat
Advertisement
Advertisement