Advertisement
Mengenal 'People Pleaser', Apakah Kamu Termasuk Orang Seperti itu?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—People Pleaser menjadi istilah yang kerap digunakan masyarakat untuk melabeli seseorang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain.
Apakah benar pemaknaan tersebut?
Advertisement
Psikolog UGM, Smita Dinakaramani, S.Psi., M.Psi., Psikolog., menjelaskan people pleaser merupakan pelabelan informal bagi individu yang memiliki keinginan kuat untuk menyenangkan orang lain.
"People Pleaser ini basically membantu dengan motif untuk menyenangkan orang lain meski itu merugikan dirinya sendiri. Itu perbedaanya dengan orang yang benar-benar mau membantu, bisa memetakan kapasitasnya sampai mana bisa membantu atau tidak," paparnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (10/2/2023).
Smita menyebutkan terdapat beberapa ciri yang mencerminkan people pleaser. Ciri dalam diri orang dengan people pleaser adalah memprioritaskan kepentingan maupun perasaan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Bahkan jika hal tersebut merugikan dirinya sendiri tidak menjadi persoalan bagi people pleaser.
Baca juga: Hobi Sharing Akun Netflix? Siap-Siap Kena Biaya Tambahan
"People Pleaser akan menaruh kebutuhan diri sendiri pada urutan paling akhir. Perasaan, kebutuhan, serta opini diri tidak lebih penting dari orang lain,"ucapnya.
Dosen Fakultas Psikologi UGM ini menjelaskan ciri lain people pleaser yakni ingin terlihat sempurna. Dengan terlihat sempurna diharapkan dapat menyenangkan semua orang.
Sementara ciri di luar diri, people pleaser ini memiliki keinginan kuat semua orang untuk menyukai dirinya. Ada keinginan untuk mendapatkan validasi diri yang baik dari orang lain yang sangat kuat.
Disamping itu, membiarkan dirinya untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Lalu mudah atau sering meminta maaf karena penuh dengan rasa bersalah maupun takut disalahkan.
“Ciri lain saat menolak atau menetapkan batasan kemudian muncul perasaan bersalah yang sangat mendalam,” imbuhnya.
Berikutnya, people pleaser juga takut terhadap konflik. Ada perasaan cemas, tidak nyaman, serta takut apabila tidak disetujui orang lain.
Smita mengatakan bahwa people pleaser bisa terjadi kepada siapa saja. Sebab menjadi sebuah hal yang wajar untuk memiliki keinginan agar disukai oleh orang lain.
“Ya ini bisa terjadi ke siapa saja karena pada dasarnya semua orang pengen diterima dan disukai,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Word Tourism Day, Dispar DIY Ajak Sektor Bisnis dan Kampus Kunjungi Sentra Ekraf
- DPC PDI Perjuangan Jogja Gembleng Ribuan Kader Pejuang Pemenangan Pemilu 2024
- Fathoni Senang, Berobat Jadi Efisien dengan Layanan Antrean Online
- Pemkot Jogja Raih 12 Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik 2023
- Sumur Bor Dilaporkan Banyak yang Rusak, Ini Tanggapan Pemda DIY
Advertisement
Advertisement