Advertisement

Apakah Money Heist Versi Korea Selatan Plek-Ketiplek Originalnya?

Sirojul Khafid
Senin, 04 Juli 2022 - 06:37 WIB
Sirojul Khafid
Apakah Money Heist Versi Korea Selatan Plek-Ketiplek Originalnya? Money Heits Korea Selatan - IMDb

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Serial popular asal Spanyol, Money Heist diadaptasi dalam versi Korea Selatan. Apa hal pertama yang Anda bayangkan saat serial favoritmu diadaptasi? Apakah ceritanya akan sama persis? Apakah akan sebagus versi originalnya? Hal ini kadang menjadi pertimbangan orang mau menontonnya atau tidak.

Money Heist versi Korea Selatan sudah bisa kita nikmati di layanan streaming Netflix. Merujuk pada episode pertama, ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan. Pembahasan ini akan berdasar pada epidose pertama. Ini bisa menjadi gambaran arah cerita di episode berikutnya.

Advertisement

BACA JUGA: Buruan Cek! Penjualan Tiket Westlife Dibuka Hari Ini

Apakah alur ceritanya sama?

Misalkan cerita Money Heist kita sederhanakan seperti ini. Entah karena sesuatu hal, karakter Tokyo (Jeon Jong-seo) terpuruk. Dalam masa terpuruk dan dikejar-kejar polisi, Profesor datang menawarkan rencana perampokan. Setelah itu mereka berkumpul dengan anggota perampok lain. Perampokan terjadi. Dan perampokan selesai.

Dengan asumsi inti cerita seperti itu, maka cerita Money Heist versi Korea Selatan juga sama. Versi Korea masih menggunakan inti alur yang sama dengan versi originalnya. Yang berbeda adalah kontekstualisasi permasalahan yang ada di Korea Selatan kala itu.

Konteks atau premis ekonominya

Dalam versi Spanyol, para perampok pimpinan Profesor ingin menggugat praktik perbankan, dalam hal ini pencetakan uang. Versi Korea Selatan memiliki latar belakang yang lebih kompleks. Cerita episode pertama bermula dari konflik Korea Selatan dan Korea Utara.

Setelah berbagai perundingan, Korea Selatan dan Korea Utara bersepakat untuk berdamai. Bentuk perdamaian diwujudkan dengan bebasnya kedua penduduk untuk saling berkunjung ke daerah masing-masing. Tokyo yang merupakan tentara di Korea Utara juga salah satu warga yang pindah ke Korea Selatan. Dia ingin memperbaiki perekonomiannya, sekaligus apabila memungkinkan menonton konser idolanya, BTS.

BACA JUGA: Kangen Band Obati Kangen Para Doy

Gelombang perpindahan warga Korea Utara yang besar dibarengi dengan peraturan pembuatan uang bersama. Hal ini agar hubungan kedua negara ini semakin baik, khususnya dalam hal ekonomi. Ada beberapa daerah yang memang dikhususkan untuk pengembangan kawasan ekonomi bersama.

Namun langkah yang dianggap baik ini berbarengan dengan dampak negatif. Para penduduk Korea Utara yang pindah dianggap sebagai perusak tatanan sosial. Banyak penduduk Korea Utara yang harus bekerja serabutan, bahkan bertahan hidup dengan kejahatan.

Tokyo salah satunya. Susahnya mencari pekerjaan layak membuatnya melakukan apa saja. Dalam satu waktu, dia menjadi pemandu karaoke dan pelayan di restoran. Keadaannya tidak bisa dianggap baik. Hingga suatu hari, dia dipaksa melayani hasrat seksual bosnya. Dia memberontak dan melawan. Hal ini dia lakukan setelah satu rekan kerjanya dipukuli habis-habisan.

Naluri tentaranya kembali muncul. Dia muak dengan bosnya yang mengambil keuntungan dari pekerjanya. Tokyo merampok harta bosnya. Setelah itu, bos-bos perusahaan lain menjadi sasaran perampokan. Hingga keadaan semakin mendesak dan polisi memburunya. Di saat itulah Profesor muncul.

Kontekstualisasi ini yang cukup menarik. Bagaimana kreator secara tepat membuat latar belakang ekonomi sesuai dengan kondisi Korea Selatan.  

BACA JUGA: Tanpa Yoyo dan Rindra, Padi Reborn Tetap Paten di Prambanan Jazz 2022

Latar belakang karakternya sama?

Salah satu adegan yang menurut penulis menarik juga, saat para anggota berkumpul dan saling memperkenalkan nama aliasnya. Semua memperkenalkan diri sesuai dengan kota yang mereka senangi atau ingin mereka kunjungi.

Dalam Money Heist versi Spanyol, karakter Tokyo mengambil nama itu lantaran kota yang indah dan dia ingin berkunjung ke sana. Namun hal itu kreator modifikasi.

Semua orang kaget saat karakter perempuan ini memilih kota Tokyo sebagai nama aliasnya. Kita tahu apabila Korea Selatan dan Jepang memiliki sejarah yang kurang baik. Jepang sempat menjajah Korea Selatan. Bahkan sampai saat ini masyarakat Korea Selatan masih mempermasalahkan kejadian itu, utamanya saat banyak perempuan Korea Selatan dahulu diperkosa para tentara Jepang.

Menanggapi kagetnya para rekan itu, Tokyo hanya membalas dengan satu kalimat singkat. “Kenapa kamu memilih kota itu,” tanya rekan-rekannya, saat hendak merencanakan perampokan.

“Karena kita akan melakukan hal-hal yang buruk,” jawab Tokyo.

Apakah layak ditonton?

Meski secara inti cerita sama, kontekstualisasi versi Korea Selatan membuat serial ini tetap menarik untuk dinikmati. Jadi silakan menonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement