Advertisement
Awas! Stres bisa Menular ke Pasangan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Stres bisa datang kepada siapa saja. Alhasil, stres memengaruhi kesehatan orang yang mengalaminya. Di sisi lain, stres ternyata bisa menular dan menyebar kemana-mana, termasuk pasangan kita.
Berikut penjelasan terkait stres yang bisa menular ke pasangan, seperti dilansir dari Halodoc, Rabu (12/1/2022) :
Advertisement
Penyebab Stres Bisa Menular
Stres dalam hubungan dapat mengubah sistem kekebalan, endokrin, dan kardiovaskuler. Sebuah penelitian terhadap pengantin baru menemukan tingkat hormon stres lebih tinggi ketika pasangan bermusuhan selama konflik, yaitu, ketika mereka kritis, sarkastik, berbicara dengan nada yang tidak menyenangkan dan menggunakan ekspresi wajah yang menjengkelkan, seperti kedipan mata.
Demikian juga, dalam penelitian lain, orang-orang dalam hubungan yang tidak bersahabat memiliki penyembuhan luka yang lebih lambat, peradangan yang lebih tinggi, tekanan darah yang lebih tinggi, dan perubahan detak jantung yang lebih besar selama konflik.
Kadar Kortisol dan Munculnya Konflik Jadi Penyebabnya
Kortisol adalah hormon yang memainkan peran kunci dalam respons stres tubuh. Kortisol memiliki ritme diurnal, sehingga kadarnya biasanya tertinggi segera setelah bangun tidur kemudian secara bertahap menurun di siang hari. Namun, stres kronis dapat menyebabkan pola kortisol yang tidak sehat, seperti kadar kortisol yang rendah saat bangun tidur atau kortisol tidak berkurang banyak di penghujung hari. Pola-pola ini dikaitkan dengan peningkatan perkembangan penyakit dan risiko kematian.
Konflik ini bisa mengubah tingkat kortisol pasangan pada hari mereka berkonflik. Selain itu, orang dengan pasangan stres yang menggunakan perilaku negatif selama konflik memiliki tingkat kortisol yang lebih tinggi bahkan empat jam setelah konflik berakhir. Temuan ini menunjukkan bahwa berdebat dengan pasangan yang sudah stres dapat memiliki efek kesehatan biologis yang lebih parah bagi diri sendiri.
Cara Meredam Penularan Stres
Bicarakan dan Validasi Satu Sama Lain
Beri tahu pasangan bahwa kamu memahami perasaan mereka. Bicarakan tentang hal-hal besar dan kecil sebelum mereka semakin stres. Terkadang pasangan menyembunyikan masalah untuk melindungi satu sama lain, tetapi ini sebenarnya dapat memperburuk keadaan. Bagikan perasaan kamu, dan ketika pasangan membalasnya, jangan menyela. Ingat, merasa diperhatikan dan dipahami oleh pasangan baik untuk kesejahteraan emosional dan meningkatkan pola kortisol yang lebih sehat. Jadi, berada di sana untuk satu sama lain dan mendengarkan satu sama lain dapat memiliki efek kesehatan yang baik.
Tunjukan Rasa Cinta
Saling berpelukan, bergandengan tangan, dan bersikap baik bisa menurunkan kortisol dan bisa membuat kamu dan pasangan merasa lebih bahagia.
Ingatkan Diri Kalau Kalian Berdua adalah Tim
Cari solusi, jadilah penyemangat untuk satu sama lain dan rayakan kemenangan bersama. Pasangan yang kompak dalam mengatasi stres akan merasa lebih sehat dan lebih puas dengan hubungan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement