Advertisement
Gejalanya Mirip Penyakit Jantung, Ini Risiko GERD Bagi Penderitanya
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah penyakit asam lambung disebabkan oleh melemahnya katup kerongkongan bagian bawah. Akibatnya, katup yang melemah mengakibatkan makanan dan minuman yang dikonsumsi naik ke kerongkongan.
Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.
Advertisement
Nah, gejala perih di dada dan dekat ulu hati bagi penderita GERD, juga terjadi pada para penderita penyakit jantung.
BACA JUGA : Cara Mengelola dan Mengantisipasi Gerd Agar Tidak Kambuh
Namun bedanya, nyeri ulu hati atau nyeri dada karena serangan jantung biasanya dirasakan sangat berat, menjalar hingga ke lengan, leher, atau rahang, dan biasanya muncul setelah melakukan aktivitas fisik.
Meskipun terbilang berbahaya dan membuat tak nyaman, GERD tak akan membuat penderitanya meninggal seperti penyakit jantung.
Pasien dengan gejala GERD mengalami tingkat kematian yang rendah.
"Tingkat kematian akibat GERD sangat super amat jarang. 0,02/100.000 kejadian. gerd bikin meninggal lewat mekanisme apa? Perdarahan esofagus/kerongkongan yg tidak tertangani," tulis Dokter Furqon Satria di akun Twitternya, saat menjawab cuitan netizen pada Selasa (23/11/2021).
Tingkat kematian akibat GERD sangat super amat jarang.
— furqon satria (@fsapradana) November 23, 2021
0,02/100.000 kejadian
gerd bikin meninggal lewat mekanisme apa?
Perdarahan esofagus/kerongkongan yg tidak tertangani
Lebih penting membedakan itu gerd beneran atau bukan. Konsul ke dokter yah https://t.co/GPHDeghGUz
Netizen tersebut sebelumnya mengatakan bahwa penderita GERD sangat tersiksa saat penyakitnya kambuh.
Ia bahkan menuliskan jika telat makan sebentar rasanya sudah seperti hampir mati.
Dokter Furqon pun menjawab jika hal tersebut sebaiknya dikonsultasikan ke dokter apakah yang dideritanya benar-benar GERD atau bukan.
"Kalau beneran gerd berarti ya kemungkinan meninggal kecil, yang bahaya kalau ternyata itu sebenernya penyakit jantung. Lebih mematikan," katanya di Twitter.
Menurut Dokter Furqon, jika dada terasa tidak nyaman makan sebaiknya langsung segera memeriksakan diri untuk eksklusi penyakit jantung.
Dirinya kemudian menjelaskan perbedaan GERD beda dengan Gastritis. "Asam lambung akut mungkin maksudnya gastritis ya. Gastritis: gaster (lambung) + itis (radang) radang lambung. Kalau GERD itu gastro esofageal reflux disease, alias asam lambungnya harus reflux (naik ke atas) ke esofagus, bisa sampe mulut,"
BACA JUGA : Dokter Sarankan Tidur Diganjal saat Asam Lambung Naik
Ia kemudian menuliskan, asam lambung memiliki sifat korosif dan didesain khusus untuk mukosa lambung.
"Jika naik ke esofagus bisa bikin lecet bahkan cancer, Karies gigi, sinusitis. Klo masuk tenggorokan namanya jadi LPR dan mengenai pita suara," pungkas Dokter Furqon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement