Advertisement
Zerre, Pendekar Ufuk Timur: Memotret Papua dalam Bingkai Film

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Film Zerre Pendekar Ufuk Timur, yang mulai tayang di bioskop di seluruh Indonesia tidak hanya menyemarakkan event akbar bangsa Indonesia, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Film ini juga berkisah juga tentang keindahan tanah papua dan keramahan masyarakatnya.
"Awalnya saya sempat khawatir, tapi setelah ke Papua, kondisinya tidak sesuai dengan stigma orang Papua selama ini," kata Aditya Zoni, salah seorang aktor film garapan PT Kalachakra Multi Sinema itu saat jumpa pers, Sabtu (9/10/2021).
Advertisement
Berperan sebagai Drio sosok antagonis, Aditya bahkan belajar dialek Papua selama dua bulan. Ia juga belajar pancak silat selama tiga bulan sebelum syuting. Meski dikemas dalam film action namun keindahan alam Papua tak bisa dipisahkan.
"Kami syuting di beberapa lokasi yang semua tempatnya bagus banget. Aku beruntung karena alamnya indah dan orang-orangnya ramah," katanya.
Pendapatnya diamini oleh Yudas Alep Itlay, pemeran Zerre. Pemuda asli Papua ini mengatakan film ini menunjukkan betapa luar biasanya keindahan alam Papua. Banyak objek yang belum terjamah dan dikembangkan. Seperti Pos Lintas Batas Merauke dengan Papua Nugini, Telaga Biru di Biak, Gunung Pasir Putih di Wamena, Air Terjun Kampung Harapan hingga beberapa objek wisata lainnya di Jayapura.
"Film ini menunjukkan keindahan Papua yang luar biasa. Pokoknya indah dan harapannya terangkat untuk dikunjungi. Ada Kali Biru yang airnya bening sekali. Ada pantai BSG yang potensinya luar biasa seperti Bali," katanya.
Selain wisata, lanjut Yudas, film ini juga mengusung pesan pendidikan bagaimana mengajak masyarakat untuk meningkatkan pendidikannya. "Menumbuh kembangkan kemauan belajar masyarakat dan harapannya bisa memberi inspirasi bagi generasi muda," katanya.
Sutradara R Jiwo Kuswoyo mengatakan, selain Aditya dan Yudas, film yang mulai tayang di bioskop sejak 7 Oktober lalu atau bertepatan dengan kegiatan PON Papua juga menghadirkan Yama Carlos, Dita Samantha, Aisyah Aqila hingga Emil Kusumo.
Film ini, lanjutnya, bercerita tentang Zerre seorang pemuda Papua yang berusaha kuat menjadi atlet peraih juara pencak silat PON. Namun, di perjalanan hidupnya, ia harus menghadapi situasi pelik, berjuang melawan sindikat kejahatan narkoba dan human traficking.
Sosok Yudas sendiri, lanjutnya, memiliki talenta dan karakter yang kuat. Yudas juga dinilai mampu menjadi icon SDM Papua.
"Banyak aksi yang ditampilkan dalam film seperti perkelahian dan seni bela diri. Banyak juga pesan toleransi dan sportifitas yang diangkat dalam film ini. Termasuk melihat kondisi anak-anak transmigran Papua," kata Jiwo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Setelah Raih MURI, Kini Habbie Memenangkan Penghargaan Indonesia Brand Champion 2023
Advertisement

Menengok Lava Bantal, Destinasi yang Dahulu Hanya Jadi Objek Penelitian Mahasiswa
Advertisement
Berita Populer
- Kamis Pahing, Saatnya Siswa SMKN 1 Pandak Pasarkan Hasil Produk Belajar Mereka
- Siap Sambut Delegasi ATF 2023 sejak dari YIA, Ini yang Disiapkan Dispar Kulonprogo
- Cagak Aniem Peninggalan Perusahaan Listrik Belanda di Perempatan Palbapang Bantul Akan Direhabilitasi
- Modus Test Drive, Residivis Penipuan Bawa Kabur Sepeda Motor di Jogja
- Sejumlah Bansos Bakal Digelontorkan untuk Warga Kulonprogo Tahun Ini, Cek Daftarnya!
Advertisement
Advertisement