Advertisement
Survei Flourish Ventures, Pekerja Lebih Khawatir Kehilangan Pekerjaan daripada Kesehatan di Masa Pandemi
![Survei Flourish Ventures, Pekerja Lebih Khawatir Kehilangan Pekerjaan daripada Kesehatan di Masa Pandemi](https://img.harianjogja.com/posts/2020/09/12/1049658/karyawan-bekerja-stress.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Sejumlah pekerja independen seperti pengemudi daring, penjual online, penyedia jasa rumah tangga, dan kurir pengiriman dilaporkan mengalami dampak akibat pandemi Covid-19. Persentase penurunan pendapatan yang dialami pun cukup beragam.
Laporan itu diketahui berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan oleh Flourish Ventures. Survei tersebut dilakukan pada Agustus lalu mencakup respons survei dari 586 pekerja independen atau gig worker.
Advertisement
"Sebagian besar dari para pekerja independen terkena dampak yang besar, 86% responden menyatakan bahwa penghasilan mereka berkurang," kata Managing Partner Flourish Ventures Tilman Ehrbeck, Sabtu (12/9/2020).
Dia menjelaskan, jumlah pekerja independen dengan penghasilan lebih dari Rp3 juta per bulan mengalami penurunan yang tajam, dari 43% pada bulan Maret 2020 ke hanya 5% pada bulan Juni/Juli 2020.
Selain itu, terdapat lonjakan besar dalam jumlah pekerja independen dengan penghasilan kurang dari Rp1 juta dari 8% pada bulan Maret 2020 ke 55% pada bulan Juni/Juli 2020.
"Selain itu, sebanyak 74 persen responden sangat khawatir tentang COVID-19. Mereka lebih khawatir tentang dampaknya pada mata pencaharian mereka sebanyak 52 persen daripada pada kesehatan mereka (14%)," katanya.
Di sisi lain, lanjut Tilman, pekerjaan yang memerlukan interaksi tatap muka lebih potensial terkena dampaknya. "Dalam penurunan ekonomi akibat pandemi COVID-19, pekerja independen secara signifikan terkena dampaknya dan mereka tetap rentan mengalami kesulitan dalam hal finansial," katanya.
Dalam laporan itu sejumlah pekerja independen juga melakukan penyesuaian terhadap krisis COVID-19. Sebanyak 66% dari mereka berusaha mengurangi konsumsi, konsumsi makanan merupakan pengeluaran utama yang mereka kurangi, 61% responden menemukan pekerjaan baru atau pekerjaan tambahan, sebagian besar melalui platform digital, seperti penjualan ritel online atau pekerjaan berdasarkan permintaan.
Sementara,Global Investments Advisor di Flourish Smita Aggarwal menambahkan pandemi COVID-19 menjadi tantangan yang dihadapi pekerja independen. Mereka dituntut kemampuan beradaptasi dan berwirausaha dalam menghadapi kesulitan.
"Kami percaya pekerja independen mampu menghadapi krisis ini. Kami percaya terdapat peluang yang berarti untuk platform kerja independen dan Fintechs guna memenuhi kebutuhan finansial mereka yang belum terpenuhi, dan membantu likuiditas jangka pendek, perlindungan penghasilan, serta resiliensi jangka panjang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182745/bp2pmi.jpg)
Bareskrim Polri Bakal Panggil Kepala BP2MI Benny Ramdhani Terkait Sosok T
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Coklit Pilkada 2024 Selesai, Bawaslu Sleman Masih Temukan Pemilih Belum Didata
- Petugas Damkarmat Bantul Evakuasi Seorang Nenek yang Tercebur Sumur, Begini Kondisinya
- PKB Kulonprogo Sesumbar Kunci Kemenangan di Pilkada 2024
- Mala Agatha, Lala Widy, hingga Tri Suaka Siap Goyang Masyarakat Bantul, Sabtu Besok
- Nilai Transaksi Selama Bantul Creative Expo 2024 Diproyeksi Capai Rp7 Miliar
Advertisement
Advertisement