Advertisement
Provinsi yang Orangnya Paling Suka Makan Gorengan, Jawa Tengah Nomor 1, DIY Nomor 3

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Anda suka makan gorengan? Jika Anda warga asal DIY, hal itu bisa dikatakan lumrah. Pasalnya, hasil penelitian, DIY menempati urutan ketiga provinsi yang warganya suka makan gorengan.
Kebiasaan orang Jawa Tengah makan gorengan menjadi yang paling tinggi di Indonesia. Tak tanggung-tanggung separuh lebih orang Jawa Tengah punya kebiasaan makan makanan berlemak atau berkolesterol atau gorengan lebih dari satu kali setiap harinya.
Advertisement
Hal tersebut terungkap dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Kementerian Kesehatan. Saat ditanya mengenai kebiasaan makan makanan berlemak atau berkolesterol atau gorengan, 58,4% orang Jawa Tengah yang menjadi responden menjawab mengonsumsi lebih dari satu kali setiap harinya.
Sisanya, 36% responden menjawab makan makanan berlemak/berkolesterol 1-6 kali dalam satu pekan dan hanya 5,6% yang makan gorengan kurang dari tiga kali dalam satu bulan. Dalam riset itu disebutkan makanan berlemak adalah makanan mengandung lemak yang tinggi, termasuk lemak jenuh dan makanan yang mengandung kolesterol.
Selama ini gorengan yang banyak dibuat seperti tempe, tahu, pisang, ataupun singkong yang dicampur dengan tepung. Cara membuatnya yang praktis dan mudah, serta harganya yang terjangkau membuat gorengan semakin digemari.
Di bawah kebiasaan orang Jawa Tengah ada Jawa Barat yang 52,5% respondennya mengaku makan gorengan lebih dari satu kali setiap hari. Kemudian ada 39,8% yang makan gorengan sebanyak 1-6 kali per pekannya, dan 7,8% yang makan kurang dari tiga kali dalam sebulan.
Kondisi yang sama terjadi di DIY. Sebanyak 50,7% responden di DIY mengaku makan gorengan/makanan berlemak/berkolesterol lebih dari satu kali setiap harinya. Sisanya, 42,5% makan 1-6 kali dalam sepekan, dan 6,8% makan gorengan kurang dari tiga kali sebulan.
Tiga provinsi itu yang lebih dari 50% penduduknya makan gorengan/makanan berlemak/berkolesterol setiap harinya. Kondisi ini berkebalikan dengan penduduk di Nusa Tenggara Timur.
Ini wilayah ini hanya 10,3% responden yang mengaku makan makanan berlemak setiap hari. Mayoritas yaitu 46,3% makan makanan berlemak/kolesterol kurang dari tiga kali sebulan dan 43,4%-nya 1-6 kali dalam sepekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wamen Ossy Apresiasi Kolaborasi Seluruh Pihak yang Sudah Membuat 95 Persen Target PTSL Sulawesi Tengah Tercapai
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Dana Jaringan Pengaman Sosial di Sleman Serap Rp9 Miliar Selama Semester I 2025, Paling Banyak untuk Sektor Pendidikan
- Seorang Pria Tertemper KRL Jogja Solo di Stasiun Lempuyangan, Polisi Ungkap Kronologi Kejadian
- Bupati Kulonprogo Setop BUMD Selo Adikarto, Gaji 3 Bulan Belum Dibayar, Jual Motor untuk Bertahan Hidup
- Serangan Hama Tikus Merusak 8 Hektare Sawah di Trirenggo Bantul
- Mulai Hari Ini! Pesan Tiket KA Jarak Jauh dan Lokal Bisa 30 Menit dan 10 Menit Sebelum Berangkat
Advertisement
Advertisement