Advertisement
Ngeri, Mayat Bisa Gerak Sendiri. Kok Bisa?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Jika kita melihat mayat bisa bergerak, pasti kita akan berpikir yang menggerakkannya adalah hantu atau sesuatu yang menakutkan lainnya.
Tapi sebuah penelitian menyebutkan jasad tubuh manusia bisa bergerak saat tubuh mengalami pembusukan alami. Pergerakan terjadi tanpa bantuan eksternal baik hewan atau pelaku kejahatan sekalipun.
Advertisement
Mengutip laman Medical New Today, Sabtu (21/9/2019) penelitian ini dilakukan Alyson Wilson peneliti Central Queensland University Rockhampton, Australia, dengan mencatat dekomposisi tubuh manusia di lahan tanah fasilitas penelitian Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER).
Adapun tubuh manusia sebagai bahan penelitian di dapat melalui sumbangan, seorang lelaki dewasa yang meninggal karena sebab alamiah. Tubuh itu digunakan untuk melihat bagaimana proses tubuh manusia membusuk dan bertahan dalam kondisi alami.
Peneliti kemudian mengambil foto setiap proses pembusukan tubuh manusia selama lebih dari 17 bulan, dan ditemukan jasad tersebut nampak bergerak sendiri. Contohnya ketika pada awalnya mereka meletakkan lengan di samping tubuh, tapi pada satu titik peneliti mencatat, lengan bergeser dan terlempar ke satu sisi.
"Kami pikir gerakan itu terjadi terkait dengan proses pembusukan, saat tubuh manusia menjadi mumi dan ligamen mengering," jelas Wilson dalam sebuah wawancara.
Wilson dengan rekan penelitinya percaya pergeseran di tubuh manusia itu terjadi selama proses dekomposisi, sehingga temuan ini dapat membantu para ahli forensik memberikan perkiraan waktu kematian yang lebih akurat.
Dengan penelitian ini juga, peneliti berharap penyelidik nantinya dapat mengurangi kemungkinan membuat kesimpulan yang salah saat berada di TKP.
"Mereka [penyidik] akan memetakan tempat kejadian kejahatan, memetakan posisi tubuh korban, memetakan setiap bukti fisik yang ditemukan, dan dapat memahami penyebab kematian," kata Wilson.
Sebagai catatan, dalam penelitian dipastikan hewan pemakan daging tidak mendekati jasad. Penelitian ini dipublikasi Forensic Science International: Synergy. Sayangnya, pihak peneliti belum mempublikasikannya dalam makalah penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hujan Abu Vulkanik Gunung Semeru, Penerbangan di Bandara Malang Tidak Terdampak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Prameks Jogja-Kutoarjo Hari Ini, Selasa 3 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo Hari Ini, Selasa 3 Juni 2025
- Prakiraan Cuaca BMKG di Jogja Hari Ini, Selasa 3 Juni 2025
- Jadwal Layanan Perpajangan SIM di Gunungkidul Hari Ini, Selasa 3 Juni 2025
- Jadwal DAMRI Jogja Semarang PP
Advertisement
Advertisement