Advertisement
PARENTING: Waspadalah, Ini Dampak Tontonan Horor bagi Anak-Anak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—c
Seperti dilansir Livestrong dan WebMD belum lama ini, anak kecil dan remaja juga bisa terkena efek negatif akibat menonton film horror. Meski mereka mungkin belum mengerti suatu adegan dalam film, tapi akibatnya bisa berjangka panjang. Berikut ini daftarnya:
Advertisement
Gangguan tidur
Tidak jarang sehabis menonton film horror, baik dewasa maupun anak-anak akan merasa ketakutan. Serignkali mereka membayangkan hal menyeramkan seperti hantu, bayang-bayang ketika menutup mata, bahkan mimpi buruk. Ini bukanlah masalah ringan, sebab bisa saja mereka menderita berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan menahun.
Cobalah minimalkan tontonan horror pada anak dan biarkan mereka tenang. Atasi gangguan tidur pada anak dengan memberikannya boneka favorit. Jika cara ini tidak berhasil, sebaiknya hubungi terapis ahli.
Sering cemas
Menurut teori perkembangan Swiss, Jean Piaget, perkembangan kognitif didasarkan pada skema atau cara memahami sesuatu. Ketika tumbuh dan belajar, skema mereka berubah. Banyak anak dan remaja belum siap untuk menempatkan film horor dalam perspektif., yang menyebabkan mereka gelisah atau menderita fobia. Mereka juga belum bisa membedakan antara fantasi dan kenyataan.
Katarsis simbolik
Meskipun tersisa risiko efek negatifnya, film horor juga memiliki peran penting dalam proses perkembangan anak. Efek jangka panjang menonton film horor bagi anak bisa berdampak pada pola pikirnya. Sebab, anak-anak masih ingin terus mengeksplorasi diri mereka terhadap apa yang ditonton. Mereka juga terus terdorong akan rasa takutnya ke tingkatan yang lebih parah. Meskipun secara usia mereka belum mengerti, tapi berbagai adegan yang muncul bisa memengaruhinya.
Agresi dan kekerasan
Selain musik, video game, film dapat menampilkan perilaku kekerasan. Anak kecil umumnya meniru kelakuan dari yang dilihatnya. Kekerasan grafik bercampur dengan adegan dewasa juga bisa mengganggu pikiran anak.
Menurut WebMD, film-film sadis berpotensi merusak kepekaan anak terhadap kekerasan di kehidupan nyata. Kelompok pengawas Common Sense Media menyarankan untuk menghindari tontonan yang sifatnya demikian sampai berusia 16 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
- Banjir dan Tanah Longsor Terjang Desa di Humbahas Sumut, 2 Meninggal 10 Hilang
- Kembal dari ASEAN ABL, Jamarr Andre Johnson Gabung Kalimantan Borneo Hornbills
- Alhamdulillah… Jalur Kereta Api Hilir Purwokerto-Cirebon sudah Bisa Dilintasi
- Putra Daerah Jadi Dandim Wonogiri, Ini Sosok Letkol Inf Edi Ristriyono
Berita Pilihan
Advertisement

Gelar Festival Motor Listrik di Solo, PLN bersama Pemprov Jateng dan Kementrian ESDM Bersinergi Wujudkan Transisi Energi Bersih
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu DIY Sosialisasikan JDIH ke Civitas Akademika
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti Jogja, Ini Komentar Sultan HB X
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti Jogja, Ini Respons PSI DIY
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Ini Sejarah Keistimewaan DIY Penting untuk Diketahui
- Libur Akhir Tahun, Konsentrasi Wisatawan Disebar Tak Terpusat di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement