Advertisement
FILM GURU BANGSA-TJOKROAMINOTO : Perankan Tokoh Utama, Ini Pesan Reza Rahardian
Advertisement
Film Guru Bangsa-Tjokroaminoto mendorong pemuda menjadi pribadi unggul.
Harianjogja.com, JOGJA-Sukses digelar di Surabaya pekan lalu, Kongres Pemuda 2015 kini diselenggarakan di Jogja, Rabu (11/3/2015). Kongres ini merupakan rangkaian kegiatan film Guru Bangsa Tjokroaminoto yang bertujuan mengumpulkan anak muda Indonesia di tiga kota, Jogja, Surabaya, dan Jakarta untuk membuat kesepakatan Resolusi Anak Muda Indonesia (RAMI) 2015. (Baca Juga : http://jogja.solopos.com/baca/2014/10/10/film-guru-bangsa-tjokroaminoto-belajar-asal-usul-peta-politik-dari-balik-kamera-543262">FILM GURU BANGSA-TJOKROAMINOTO : Belajar Asal-Usul Peta Politik dari Balik Kamera)
Advertisement
Hadir sebagai panelis, aktor utama dalam film Guru Bangsa Tjokroaminoto yakni Reza Rahadian, mengajak semua pemuda Indonesia untuk mengikuti jejak kepemimpinan Tjokro. Selama ini sosok Tjokro tidak banyak dikenal masyarakat padahal melalui ajarannya mampu melahirkan seorang tokoh pendiri bangsa seperti Presiden Soekarno, Haji Agus Salim, dan pejuang lainnya.
“Pemuda tinggal meneruskan dengan cara menjadi pemuda yang unggul. Berawal dari diri dulu, baru unggul dalam kelompok sesuai dengan bidangnya masing-masing,” kata Reza. Menurutnya, pemuda masa kini perlu menggali potensi dalam dirinya sendiri. Jangan hanya terbawa oleh arus.
“Cari dulu apa yang kita tidak suka sehingga kita akan lebih fokus pada hal-hal yang kita sukai,” tegas dia.
Selanjutnya, sambungnya, aktualisasikan minat dan bakat yang dimiliki. Pemuda jangan sekadar menyampaikan pendapat dengan menggebu-gebu seakan mengekspresikan semangatnya tetapi juga perlu dibuktikan dalam tindakan nyata.
Sementara Christine Hakim, mengatakan melalui film yang ia produseri itu, kaum muda Indonesia dapat melakukan kilas balik tokoh Tjokroaminoto. Ia berharap agar Kongres Pemuda 2015 ini menjadi tongkat estafet penanaman empat nilai yang diperjuangkan Tjokroaminoto. Kemerdekaan, persamaan, persaudaraan, dan identitas sebagai bangsa Indonesia.
Dalam Kongres yang dilakukan di gedung Grha Sabha Pramana (GSP) ini, wakil dari USD, Daniel Dwi Ananta, diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasannya.
“Jadi orang muda harus kompeten di otak, hati, dan tindakan. Pemuda harus memandang banyak sisi untuk menjadi 100% Indonesia 100% humanis,” tuturnya.
Selain perwakilan USD, hadir pula mahasiswa Universitas Gadjah mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Pembangunan Negeri (UP) Veteran, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Sunan Kalijaga (UIN), dan Universitas Cokroaminoto, dan Akademi Pertapnian Yogyakarta. Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X yang dijadwalkan memberi sambutan, tidak hadir dalam kongres tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Influenza di Jogja Naik, Wali Kota Imbau Warga Jaga Kesehatan
- Main Malam Ini, PSS Sleman Ubah Formasi Hadapi Persipura
- Pemkab Sleman Perkuat SDM Lewat Program Beasiswa Pendidikan
- Klinik Merah Putih Jadi Pembahasan di Jampusnas 2025 Sleman
- DIY Jadi Magnet Baru Klub Super League untuk Pemusatan Latihan
Advertisement
Advertisement



