Advertisement
Lonjakan Wisata China ke Rusia, Tiket Naik 8 Kali Lipat
Ilustrasi traveling - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengumuman kebijakan bebas visa Rusia bagi warga negara China memicu lonjakan permintaan perjalanan yang sangat cepat.
Dilansir dari Globaltimes, Jumat (5/12/2025), kurang dari satu jam setelah pengumuman, pencarian tiket penerbangan ke Rusia di platform perjalanan China, Fliggy, meningkat lebih dari 8 kali lipat dibandingkan hari sebelumnya. Lonjakan ini juga mendorong pemesanan tiket di hari yang sama naik hampir lima kali lipat.
Advertisement
Menurut Fliggy, kota-kota Rusia yang paling diminati wisatawan China saat ini meliputi Moscow, Murmansk, Saint Petersburg, Vladivostok, dan Irkutsk. Kebijakan ini disahkan melalui dekret Presiden Rusia Vladimir Putin, mengizinkan warga China bepergian tanpa visa untuk tujuan wisata dan bisnis hingga 14 September 2026, dengan batas tinggal maksimal 30 hari.
Respons antusiasme konsumen China juga terlihat di platform perjalanan utama lainnya. Tongcheng Travel melaporkan, pencarian terkait Rusia meningkat lebih dari dua kali lipat hanya 30 menit setelah pengumuman. Data dari Qunar juga menunjukkan lonjakan langsung pada pencarian penerbangan menuju Rusia. Pada Senin (waktu laporan), kota keberangkatan paling populer menuju Rusia mencakup Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.
BACA JUGA
Secara spesifik, rute ke Saint Petersburg dan Moscow mengalami kenaikan paling signifikan. Pencarian rute Hangzhou–Saint Petersburg melonjak 3,6 kali, sedangkan pencarian dari Guangzhou berlipat ganda, dan dari Beijing naik 47 persen. Sementara itu, pencarian rute Beijing–Moscow naik 44 persen, dan permintaan penerbangan dari Shenzhen serta Chongqing juga naik lebih dari 30 persen.
Para ahli China menilai, kebijakan bebas visa ini akan meningkatkan secara signifikan pemesanan penerbangan, hotel, dan layanan wisata lokal di Rusia, sekaligus mendorong permintaan untuk in-depth tours, kunjungan bisnis, dan pengalaman budaya. Peneliti dari Chinese Academy of Social Sciences, Zhang Hong, menyatakan skema bebas visa timbal balik yang komprehensif ini merupakan langkah maju utama dengan makna penting dalam kerja sama bilateral, berbeda dengan pengaturan sebelumnya yang terbatas pada kelompok atau wilayah perbatasan tertentu.
Bian Yongzu, peneliti senior dari China Institutes of Contemporary International Relations, menjelaskan bahwa permintaan perjalanan ke Rusia sudah lama ada, didorong kedekatan budaya dan ketertarikan pada arsitektur serta sejarah Saint Petersburg. Kebijakan ini dinilai membantu membuka potensi tersebut.
Langkah ini juga memperpanjang momentum pariwisata yang telah diciptakan oleh kebijakan fasilitas visa China untuk pengunjung Rusia sebelumnya. Sebagai upaya timbal balik untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas, China juga memperluas daftar negara bebas visa. Menurut Kementerian Luar Negeri China, mulai 15 September 2025 hingga 14 September 2026, China akan memberikan izin masuk bebas visa kepada warga negara Rusia pemegang paspor biasa.
Data dari Trip.com menunjukkan pesanan perjalanan terkait Rusia meningkat tajam sejak China memperkenalkan bebas visa bagi pengunjung Rusia. Pemesanan tiket penerbangan masuk (inbound) dari Rusia naik 190 persen year-on-year, sementara pemesanan hotel melonjak 213 persen. Peningkatan pertukaran antarmanusia ini diharapkan memperkuat niat baik publik dan menciptakan fondasi yang lebih baik untuk kolaborasi ekonomi dan budaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Relokasi Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dimulai, 451 Jenazah Dipindah
- Sistem OSS Bermasalah, Izin Usaha di Sleman Terhambat sejak Oktober
- Donat Maryam, Kisah Sukses dari Bantuan PKH
- Kelurahan Rejowinangun Jogja Kembangkan Sabun Power Liquid
- Pakar UGM Ingatkan Industri Wisata DIY Waspadai Cuaca Ekstrem 2025
Advertisement
Advertisement




