Advertisement
Ini Makanan dan Minuman yang Bisa Redakan Keracunan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Keracunan bisa menimpa siapa saja naik anak-anak maupun orang dewasa. Untuk mengobati keracunan bisa dibawa ke layanan medis. Selain medis da makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi untuk meredakan gejala keracunan dan gangguan pencernaan.
Dietisien dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Fitri Hudayani mengatakan mengonsumsi air kelapa dapat menjadi pilihan untuk memulihkan dehidrasi karena keluar banyak cairan terutama setelah keracunan yang menyebabkan muntah dan diare.
Advertisement
“Air kelapa mengandung elektrolit sehingga bisa memulihkan, dan air kelapa juga tidak terlalu asam di lambung sehingga dapat membantu mengurangi asam yang dapat meningkatkan rasa nyaman di perut dan membantu memulihkan gejala dehidrasi,” kata Fitri kepada ANTARA, Rabu.
Fitri mengatakan, saat keracunan biasanya gejala yang timbul adalah diare, muntah, nyeri perut, dan sakit kepala yang biasanya bersifat individual.
Hal ini karena proses pemasakan yang tidak steril, penyimpanan yang kurang baik, atau jenis masakan yang berisiko disimpan terlalu lama menyebabkan basi lebih cepat seperti makanan bersantan.
Fitri mengatakan makanan bisa terkontaminasi silang dengan bakteri ketika saat memegang makanan tidak menjaga kebersihan dirinya, serta air yang dikonsumsi untuk memasak terdapat bakteri sehingga menumbuhkan patogen yang menyebabkan keracunan.
BACA JUGA: Sereal dan Jus Tidak Disarankan untuk Sarapan, Ini Penjelasannya
Jika dalam kondisi tertentu pasien memiliki gejala berat dengan muntah hebat terus menerus atau diare yang tidak kunjung pulih, maka disarankan melakukan tindakan medis yang serius untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, makanan yang mudah dicerna bisa diberikan untuk meredakan mual atau saat pemulihan pascakeracunan dan hindari makanan yang memperburuk gejala seperti makanan bergas, dan makanan yang merangsang rasa mual.
“Makanan yang baik misalnya bubur halus, lauk yang tidak pedas dan mudah dikunyah, sayuran yang tidak terlalu berserat dan makanan dapat ditingkatkan kepadatannya sesuai dengan proses pemulihan,” katanya.
Hindari juga makanan terlalu berlemak misalnya gorengan, santan, atau susu full cream yang dapat merangsang gangguan pencernaan sehingga memperburuk gejala.
Untuk menghindari risiko keracunan, Fitri mengatakan sangat penting melakukan penyimpanan makanan yang tepat sesuai bahan makanannya. Selain itu juga pertimbangkan suhu penyimpanan makanan sesuai dengan waktu penyajian dan batas aman konsumsi.
“Jika membutuhkan waktu simpan yang lebih lama maka pilih jenis masakan yang umur simpan lebih lama misalnya sayur bening atau tumisan lebih aman dibandingkan sayur bersantan, dan hal ini harus diperhatikan sejak saat menyusun perencanaan menu,” saran Fitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Langgar Peraturan Keimigrasian, Empat WNA di DIY Dideportasi
- Direktur RSPS Bantul Masih Temui Masyarakat Bingung soal Biaya Korban Kecelakaan
- Massa Lintas Komunitas Datangi Polda DIY, Dukung Ciptakan Jogja Aman
- 7 Calon PPPK Paruh Waktu di Gunungkidul Dinyatakan Mundur
- Danais Rp1 Triliun Disahkan, Bukti Prabowo dan Gerindra Dukung Keistimewaan DIY
Advertisement
Advertisement