Advertisement

Indonesia Jadi Negara dengan Peringkat ke-13 Terbaik untuk Pensiun

Sirojul Khafid
Senin, 16 Juni 2025 - 08:27 WIB
Sunartono
Indonesia Jadi Negara dengan Peringkat ke-13 Terbaik untuk Pensiun Ilustrasi pensiun (Freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Indonesia berada di peringkat ke-13 sebagai negara terbaik untuk pensiun. Sementara peringkat pertama hingga kesepuluh yaitu Selandia Baru, Luksemburg, Swiss, Kanada, Australia, Spanyol, Portugal, Malta, France, dan Thailand.

Pemeringakatan ini berasal dari Majalah CEOWORLD yang menyurvei negara terbaik untuk pensiun tahun 2025. Selandia Baru berada di posisi teratas, yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan, kualitas hidup yang tinggi, dan masyarakat yang ramah. Negara ini menawarkan perpaduan sempurna antara petualangan luar ruangan dan ketenangan bagi para pensiunan.

Advertisement

Di posisi kedua, Luksemburg menonjol karena ekonominya yang kuat, sistem perawatan kesehatan yang sangat baik, dan budaya multibahasa. Ini adalah pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari lingkungan yang damai dan aman. "Di posisi ketiga adalah Swiss , yang terkenal dengan pemandangan pegunungannya yang menakjubkan, kualitas hidup yang luar biasa, dan layanan publik yang tak tertandingi, menjadikannya pilihan utama bagi para pensiunan yang mencari kemewahan dan kenyamanan," tulis dalam laporan tersebut, yang rilis awal Juni 2025.

Peringkat keempat ditempati Kanada, yang dipuji karena masyarakatnya yang inklusif, kota-kota yang beragam, dan lingkungan alam yang indah. Negara ini sangat cocok bagi para pensiunan yang menghargai perpaduan antara fasilitas perkotaan dan aktivitas luar ruangan. Australia, di posisi kelima, menawarkan para pensiunan gaya hidup yang dinamis, iklim yang cerah, dan masyarakat yang ramah, beserta pengalaman budaya yang kaya.

BACA JUGA: Ini Daftar 10 Exit Toll di DIY, Terhubung dengan Jalan Tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen dan Jogja-YIA

Peringkat berlanjut dengan Spanyol di tempat keenam, terkenal dengan iklimnya yang hangat, sejarah yang kaya, dan gaya hidup yang santai, menjadikannya tujuan utama bagi mereka yang mencari kehidupan yang lebih santai. Portugal mengikuti dengan ketat di urutan ketujuh, terkenal dengan biaya hidup yang terjangkau, garis pantai yang indah, dan orang-orang yang ramah, membuatnya semakin populer di kalangan pensiunan.

Melengkapi daftar sepuluh teratas adalah Malta di tempat kedelapan, dengan sejarahnya yang kaya dan iklim Mediterania; Prancis di urutan kesembilan, menawarkan perpaduan budaya, gastronomi, dan pemandangan yang indah; dan Thailand di urutan kesepuluh, dikenal karena kehidupan yang terjangkau, pantai yang menakjubkan, dan budaya yang semarak, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pensiunan yang mencari petualangan di luar negeri.

"Secara keseluruhan, peringkat ini menyoroti beragam pilihan yang tersedia bagi para pensiunan yang ingin menikmati pengalaman pensiun yang memuaskan dan memperkaya di berbagai belahan dunia," tulisnya.

Peneliti majalah CEOWORLD telah menyusun, menganalisis, dan membandingkan 80 negara di 11 kategori utama untuk menentukan peringkat. Kategori-kategori ini meliputi komunitas ekspatriat, berbahasa Inggris, perawatan kesehatan, biaya hidup, keterjangkauan, kemudahan pajak, iklim yang menyenangkan, kemudahan membeli dan memiliki properti, persyaratan visa dan tempat tinggal, stabilitas pemerintah, dan kemudahan asimilasi. Setiap kategori diberi skor dari 100 berdasarkan penelitian dan laporan relevan yang mengikuti persyaratan ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data mereka guna membangun peringkat mereka.

Majalah CEOWORLD melakukan survei global pada bulan Januari dan Maret 2025 dengan melibatkan 126.000 peserta. Setelah menyeimbangkan data, studi tersebut mengevaluasi 11 kategori utama dan memberikan skor akhir keseluruhan sebesar 100 untuk setiap negara. Tim redaksi memutuskan daftar negara tersebut.

Semua data yang disajikan adalah untuk periode terbaru yang tersedia. Margin kesalahan pengambilan sampel untuk seluruh sampel yang terdiri dari 126.000 responden adalah plus atau minus 1,2 poin persentase. "Penting untuk diingat bahwa penelitian survei mungkin memiliki sumber kesalahan yang mungkin, seperti cakupan, non-respons, dan kesalahan pengukuran, yang dapat memengaruhi hasil," tulis dalam laporan.

Di Indonesia, Solo Jadi yang Teratas untuk Pensiunan

Solo menjadi kota pilihan masyarakat Indonesia untuk menikmati masa tua atau pensiun. Peringkat ini berdasarkan survei GoodStats tahun 2024. Mereka mensurvei masyarakat dengan pertimbangan kota yang memberikan ketenangan, kenyamanan, dan kualitas hidup yang baik. Pada masa ini, sebagian besar orang ingin menikmati hidup tanpa beban, berada di lingkungan yang ramah, dan memiliki akses yang mudah ke fasilitas kesehatan serta rekreasi.

Solo mendapatkan skor 63,1% dari seluruh partisipan. Solo dikenal dengan suasana kota yang tenang, serta biaya hidup yang relatif rendah. Selain itu, kota ini memiliki banyak fasilitas kesehatan yang baik, akses mudah ke berbagai pusat kebudayaan, serta beragam kuliner khas yang terkenal. Hal ini menjadikannya kota pilihan masyarakat untuk menikmati masa tua.

Di posisi kedua, sebagai kota favorit di Indonesia untuk pensiun yaitu Jogja (61,9%). Jogja merupakan kota budaya yang juga dikenal sebagai kota pelajar, menawarkan suasana yang ramah dan hangat. Terdapat beragam macam tempat wisata, museum, hingga galeri seni, sehingga waktu masa tua dapat dihabiskan dengan mengenal budaya dan seni. Selain itu, akses fasilitas kesehatan juga lengkap dan biaya hidup relatif terjangkau.

BACA JUGA: Mantrijeron Nyawiji, Pamerkan Potensi Produk UMKM dan Kebudayaan Kemantren

Peringkat berikutnya yaitu Bandung (49,4%). Kota pilihan berikutnya untuk menikmati masa tua adalah Kota Bandung. Kota ini dikenal dengan udara sejuk pegunungan, pemandangan alam yang indah, dan suasana kota yang kreatif. "Bandung menawarkan banyak pilihan kuliner, pusat perbelanjaan, dan fasilitas kesehatan yang berkualitas. Kehidupan sosial yang aktif di kota ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang yang senang berinteraksi sosial," tulis dalam laporan tersebut.

Kota Malang (25,2%) berada di posisi keempat dalam kategori yang sama. Malang yang terletak di Jawa Timur, memiliki suasana yang nyaman dan udara yang sejuk. Dikelilingi oleh pegunungan, Malang menawarkan pemandangan alam yang indah dan suasana tenang. Selain itu, kota ini memiliki banyak tempat rekreasi dan destinasi wisata, serta fasilitas kesehatan yang cukup memadai, membuatnya menjadi pilihan buat menghabiskan masa tua nanti.

Posisi kelima berada di Bogor (24,1%). Bogor terkenal dengan julukan "Kota Hujan". Suasana yang sejuk, hijau, dan banyaknya pilihan tempat rekreasi membuat Bogor menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati masa tua. Letaknya yang tidak jauh dari Jakarta juga memberikan keuntungan akses mudah ke berbagai fasilitas urban tanpa harus berada di tengah keramaian kota besar.

Selanjutnya ada Padang (15,4%). Sebagai ibu kota Sumatra Barat, Padang menawarkan suasana yang berbeda dengan keindahan alam pantai dan pegunungannya. Kota ini dikenal dengan masakan Minangnya yang lezat dan masyarakat yang ramah. "Fasilitas kesehatan yang memadai serta kehidupan yang santai, membuat Padang menjadi pilihan untuk menikmati masa pensiun di lingkungan yang asri," tulisnya.

Berlanjut ke posisi ketujuh, terdapat Palembang (9,3%) sebagai kota favorit masyarakat Indonesia untuk menikmati masa tua. Kota Palembang terkenal dengan kuliner khasnya, seperti pempek, serta Sungai Musi yang ikonik. Palembang menawarkan suasana yang cukup tenang dengan berbagai fasilitas modern yang terus berkembang. Meskipun tidak setenang kota-kota lainnya, Palembang tetap menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menikmati masa tua dengan nuansa perkotaan yang lebih dinamis.

Di peringkat kedelapan, ada Banda Aceh (8,1%). Sebagai ibu kota Provinsi Aceh, Banda Aceh memiliki keunikan budaya dan sejarah yang kuat. Kota ini menawarkan ketenangan, serta lingkungan yang religius dan tradisional. Pantai-pantai indah dan tempat bersejarah menjadikan Banda Aceh pilihan menarik bagi mereka yang ingin menikmati masa tua dengan kedamaian dan nuansa spiritual.

"Itulah dia sederet kota pilihan masyarakat Indonesia untuk menghabiskan masa tua. Suasananya yang aman, asri, tentram, dan damai, serta biaya hidupnya yang murah menjadi alasan-alasan utama sederet kota di atas menjadi favorit," tulis dalam laporan GoodStats.

Usulan Usia Pensiun Menjadi 70 Tahun

Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional sekaligus Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrullah, menyatakan bahwa KORPRI telah secara resmi mengusulkan kenaikan batas usia pensiun (BUP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang disampaikan kepada Presiden, Ketua DPR RI, dan Menteri PANRB.

“Pengusulan kenaikan BUP ini bertujuan agar mendorong keahlian dan karier pegawai ASN, dan ini saya lihat tingkat usia semakin tinggi serta harapan hidup yang semakin bagus sehingga wajar BUP ASN ditambah, baik yang berada pada jabatan struktural maupun jabatan fungsional,” kata Zudan, pada Mei 2025 lalu.

Saat mengukuhkan Dewan Pengurus KORPRI di lingkungan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) di Jakarta (19/5), ia menjelaskan KORPRI mengusulkan agar Pejabat Pimpinan Tinggi atau JPT Utama mencapai usia 65 Tahun; JPT Madya atau Eselon I mencapai BUP 63 Tahun; JPT Pratama atau setingkat Eselon II mencapai BUP 62 Tahun, Eselon III dan IV 60 Tahun, kemudian untuk Jabatan Fungsional Utama 70 tahun.

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa pada setiap tahun ganjil, Dewan Pengurus KORPRI Nasional menggelar Pekan Olahraga Nasional, yang tahun sebelumnya dilaksanakan di Kota Semarang yang diikuti 101 kontingen 34 Provinsi 78/79 Kementerian dan Lembaga. “Tahun ini Pornas KORPRI diadakan di Palembang tanggal 4 Oktober s.d 11 Oktober 2025 yang bertujuan untuk membangun chemistry agar saling mengenal antar-pengurus dan anggota KORPRI se-Indonesia,” ujarnya.

Zudan mengungkapkan setiap tahun genap, KORPRI juga menyelenggarakan MTQ Nasional, yang tahun lalu diadakan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan tahun depan akan diadakan di Kota Makassar. Selanjutnya untuk program-program lainnya seperti Bakti Sosial, Operasi Bibir Sumbing, Operasi Katarak, dan Sunatan Massal, KOPRI bekerja sama dengan berbagai rumah sakit dan Pemerintah Daerah.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap Kepulangan Jemaah Haji Asal DIY: 1 Orang Masih Dirawat di Arab Saudi

"Jadi banyak sekali yang bisa dioptimalkan dari keberadaan KORPRI, yakni dari anggota untuk anggota, termasuk program berangkat umroh, kami di KOPRI Pusat sudah memberangkatkan enam kali. Meski sempat berhenti pada masa Covid-19, setelah itu kita hidupkan kembali melalui program Gampang Umroh Bareng KORPRI," kata Zudan.

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Ahmad Doli Kurnia, memandang bahwa penambahan usia pensiun itu akan berdampak pada proses regenerasi di dalam tubuh birokrasi ASN di Tanah Air. "Situasi saat ini saja, dengan kebijakan penataan ASN yang belum tuntas, seperti kebijakan terhadap tenaga honorer, sudah banyak 'fresh graduate' yang tidak bisa tertampung menjadi PNS karena formasi kebutuhannya sempit," kata Doli.

Apabila usia pensiunnya semakin lama, lanjut Doli, maka formasi kebutuhan untuk ASN baru pun pasti semakin kecil. Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan perspektif lainnya yang perlu dijadikan pertimbangan ialah penambahan usia pensiun akan berkonsekuensi dengan penyediaan tambahan anggaran negara. Dia juga menilai perlu dilakukan kajian terkait hubungan antara usia dan produktivitas, bila alasan yang digunakan untuk memperpanjang usia pensiun ASN merupakan konsekuensi meningkatnya rata-rata usia produktif manusia di Indonesia.

"Kita perlu mengkaji dan harus diikuti evaluasi secara keseluruhan ASN kita apakah selama ini setiap individu ASN benar-benar produktif dan berkinerja baik atau tidak," katanya.

Dia menambahkan perspektif lainnya yang perlu dijadikan pertimbangan ialah konsep pelayanan publik pada birokrasi pemerintah ke depan yang akan berkembang ke arah digitalisasi. "Yang minimal akan membutuhkan kapasitas kemampuan yang lebih spesifik dari ASN, kalau tidak bisa disebut akan mengurangi kebutuhan jumlah 'man power' dalam tubuh ASN kita," kata Doli.

Untuk itu, dia menekankan usulan Korpri agar batas pensiun ASN diperpanjang hingga usia 70 tahun harus dilakukan kajian secara mendalam terlebih dahulu sehingga mempunyai alasan yang tepat sebagai landasan. "Jadi masih sangat banyak hal yang perlu dikaji secara mendalam dan butuh besar sekali effort untuk mengantisipasi konsekuensi dari penambahan usia pensiun itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perang Iran-Israel Bisa Menyeret AS ke PD III

News
| Senin, 16 Juni 2025, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement