Advertisement
Faktor Penyebab Diabetes Melitus pada Anak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Diabetes melitus (DM) tipe 1 yang dialami pada anak dipengaruhi faktor genetik yang berisiko hingga dipicu oleh faktor lingkungan.
Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, DR Dr. Nur Rochmah menyampaikan meskipun DM tipe 1 pada anak dikaitkan dengan faktor genetik hanya sekitar 20 persen menyumbangkan faktor risiko, namun pada beberapa kondisi DM tipe 1 itu dipicu karena proses autoimun, di mana itu sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya.
Advertisement
"Jadi ada faktor genetik berdisposisi ketemu faktor lingkungan dan ini bisa kekurangan vitamin D, bisa infeksi sebelumnya, kemudian selama bertahun-tahun ya terjadi destruksi dan ketika pasien datang ke kita dengan gejala itu sudah tinggal 10 persen insulin secara teorinya," jelas dia dikutip dari Antara, Rabu (30/4/2025).
Ia menjelaskan pada DM tipe 1, di mana onset atau awal munculnya lebih mudah terjadi pada 6 bulan sampai dengan remaja. DM tipe 1 itu terjadi destruksi, kerusakan pada pabriknya insulin yaitu sel beta pankreas.
Lebih lanjut, ia menambahkan faktor risiko dari genetik yang bisa menjadi pemicu DM tipe 1 pada anak bisa dilakukan upaya pencegahan salah satunya dengan pemberian vitamin D.
"Faktor risiko dari genetik menjadi manifest itu hanya sekitar 20 persen, jadi bagaimana supaya tetap silent ya, kita bisa memberikan pola hidup yang baik, terus ada peran vitamin D juga di situ untuk primary prevention ya, lifestyle yang sehat," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Konsultan Endokrin Anak dari RSUD Wangaya Denpasar, Dr. dr. I Wayan Bikin Suryawan juga menyampaikan pentingnya deteksi karena DM tipe 1 itu bersifat akut, di mana kondisi insulin tinggal 10 persen baru terlihat gejalanya.
Menurutnya, kasus-kasus DM tipe 1 itu sering seperti kasus paru-paru, di mana pasien datang sesak. Sehingga, ia menyarankan untuk memeriksa gula darah apabila mengalami gejala. Ketika terdiagnosis, orang tua juga teredukasi bagaimana cara menyuntik maupun memeriksa gula darah.
"Jadi setiap ada pasien sesak, sakit perut atau muntah-muntah, pokoknya pasien yang gawat jangan lupa kalau menurut saya periksa gula darah, kalau DM akan ketemu gula darahnya akan tinggi sehingga kita akan memberikan insulin. Kalau tidak memeriksa gula darah dikasih obat apapun dia akan lewat. Makanya yang paling penting itu adalah penemuan kasusnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- UKDW dan De Britto: 4 Tahun Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas dan Dampak bagi Siswa
- Gatot Saptadi Terpilih Kembali sebagai Ketua Umum Pengda PERGATSI DIY Masa Bakti 2025-2029
- Progres Mega Proyek di Bantul, Jalan Kelok 23 Ditarget Rampung 2026
- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bakal Dihilangkan, Begini Alasan Bupati Gunungkidul
- Okupansi Hotel Tak Optimal, PHRI DIY Sebut Kost Harian Harga Murah Jadi Biangnya
Advertisement
Advertisement