Advertisement
Jangan Mager, Ini Penyakit yang Akan Mengintai Anda Jika Kurang Gerak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mager atau malas gerak menjadi pemicu utama meningkatnya risiko berbagai gangguan kesehatan.
Kebiasaan ini dikenal sebagai gaya hidup sedentari dan berdampak serius, baik secara fisik maupun mental. Sebaiknya, ubahlah gaya hidup Anda sebelum terlambat.
Advertisement
Dampak Kesehatan dari Gaya Hidup Kurang Aktif
Orang yang sedikit gerakan, tanpa disadari bisa memicu berkembangnya sejumlah penyakit kronis. Berikut ini beberapa risiko kesehatan yang penting untuk diwaspadai:
Berat Badan Berlebih dan Obesitas
Dilansir dari medlineplus.gov, Selasa (8/4/2025) tidak aktif secara fisik membuat tubuh lebih mudah mengalami penumpukan kalori yang tidak terbakar. Hal ini menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan dan meningkatkan risiko obesitas, apalagi jika disertai pola makan tinggi lemak dan gula.
Penyakit Jantung
Gaya hidup kurang gerak dapat memperburuk kesehatan jantung. Minimnya aktivitas fisik berdampak pada terganggunya fungsi pembuluh darah, peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL), serta tekanan darah tinggi.
Kombinasi faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyakit arteri koroner, gagal jantung, hingga serangan jantung. Aktivitas fisik yang teratur diketahui dapat memperkuat otot jantung, melancarkan aliran darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan.B
Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol
Kurangnya gerakan tubuh membuat metabolisme melambat dan aliran darah tidak optimal. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan darah serta ketidakseimbangan kadar kolesterol dalam darah.
Stroke
Gaya hidup pasif meningkatkan potensi stroke akibat terganggunya sirkulasi darah dan tekanan darah yang tidak terkontrol. Kurangnya aktivitas fisik juga memperbesar kemungkinan terbentuknya plak dan gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh di otak. Olahraga rutin secara signifikan dapat menurunkan risiko stroke, terutama jika dikombinasikan dengan pola makan sehat.
Diabetes Tipe 2
Insulin adalah hormon penting yang mengatur kadar gula darah dan mendukung metabolisme energi. Namun, kebiasaan duduk terlalu lama dan kurang olahraga dapat memicu resistensi insulin, kondisi yang menjadi awal mula diabetes tipe 2.
Meskipun tidak ada obat yang menyembuhkan, kondisi ini bisa dikelola melalui olahraga teratur, penurunan berat badan, serta penerapan diet seimbang.
Osteoporosis dan Risiko Jatuh
Gaya hidup tidak aktif berdampak pada kesehatan tulang. Kurangnya beban atau tekanan pada tulang akibat minim gerakan menyebabkan massa tulang berkurang secara bertahap, meningkatkan risiko osteoporosis yaitu penyakit tulang yang ditandai dengan kerapuhan dan mudah patah.
Selain itu, lemahnya otot dan keseimbangan akibat jarang berolahraga juga meningkatkan kemungkinan jatuh, terutama pada lansia. Olahraga beban ringan seperti jalan kaki, yoga, atau latihan kekuatan otot bisa membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah patah tulang.
Gangguan Mental
Kurang gerak juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Aktivitas fisik terbukti membantu pelepasan hormon endorfin yang berperan meningkatkan suasana hati. Orang yang jarang bergerak cenderung lebih mudah mengalami stres, kecemasan, hingga depresi, akibat kurangnya stimulasi tubuh terhadap keseimbangan sistem saraf dan hormonal.
Jenis Olahraga yang Dapat Dilakukan di Rumah
Berikut beberapa aktivitas fisik sederhana namun efektif yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah untuk mengurangi risiko gaya hidup sedentari:
Squat Jump
Melatih kekuatan otot kaki dan meningkatkan detak jantung.
Pilates
Membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan otot inti, dan postur tubuh.
Lari Sprint (di tempat)
Baik untuk melatih kardio dan membakar kalori secara cepat.
Push Up
Menguatkan otot lengan, dada, dan bahu.
Jumping Jack
Gerakan aerobik sederhana untuk meningkatkan sirkulasi darah dan energi tubuh. Meskipun aktivitas sehari-hari sering kali membuat Anda lebih banyak duduk, penting untuk mulai meluangkan waktu bergerak dan berolahraga secara rutin.
Perenggangan dan Jalan Singkat
Saat Anda berada di kantor dan harus bekerja delapan jam sehari, maka cobalah untuk melakukan perenggangan tiap jam atau jalan ke meja lain, agar tubuh tidak kaku dan postur tulang punggung tetap terjaga. Menjaga tubuh tetap aktif tak hanya membantu mencegah penyakit kronis, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Lokasi Pembangunan Subway Bawah Tanah Runtuh di Korea Selatan, Pencarian Korban Dihentikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 12 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal Layanan SIM di Bantul Terbaru, Sabtu 12 April 2024
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Sabtu 12 April 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Cek Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Kulonprogo pada Sabtu Malam, 12 April 2025
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA dan Sekitarnya
Advertisement