Advertisement
Cara Cegah Karies Gigi Anak Usia Dini
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Guru Besar tetap dalam Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. drg. Febriana Setiawati rekomendasikan 12 strategis cegah karies anak usia dini sebagai upaya menuju Indonesia bebas karies 2030.
"Karies anak usia dini merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling umum terjadi pada anak usia dini, terutama di negara-negara berkembang," kata Prof. Febriana dalam keterangannya, Selasa.
Advertisement
Prof Febriana merekomendasikan 12 strategi pencegahan ECC yang sejalan dengan kebijakan WHO dan target arah pembangunan Indonesia Emas 2045.
Ke-12 strategi tersebut, yaitu pertama Promosi pola makan sehat; kedua Penggunaan fluorida; ketiga Edukasi kesehatan mulut di komunitas; keempat Pemeriksaan dan deteksi dini karies; kelima Penguatan kebijakan kesehatan masyarakat; keenam Integrasi kesehatan gigi dengan kesehatan Umum.
Selanjutnya ketujuh Meningkatkan dan memperluas akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut; kedelapan Penyediaan Insentif bagi Tenaga Kesehatan di Daerah Terpencil; kesembilan Kampanye Nasional tentang Dampak Karies pada Masa Depan Anak.
Berikutnya ke 10, Meningkatkan penelitian dan data untuk pengembangan sistem monitoring dan evaluasi berkelanjutan; kesebelas Penggunaan teknologi digital dalam promosi kesehatan gigi dan mulut dan deteksi karies anak usia dini; dan keduabelas Alokasi Anggaran yang Berkelanjutan untuk Pencegahan Karies.
Ia menekankan, karies anak usia dini bukan hanya masalah kesehatan gigi dan mulut namun juga berdampak pada masalah kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Karies anak usia dini yang tidak ditangani, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, kualitas hidup anak dan orang tua, serta menjadi beban ekonomi keluarga dan masyarakat.
Karies anak usia dini adalah penyakit yang muncul dari berbagai faktor, termasuk mikroorganisme kariogenik, paparan karbohidrat yang dapat difermentasi melalui praktik pemberian makan yang tidak tepat, dan variabel sosial.
Untuk itu diperlukan beberapa langkah strategis dan rekomendasi berbasis bukti yang efektif dalam upaya pencegahan karies anak usia dini yang sejalan dengan kebijakan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, sebagai bagian dari target Indonesia Bebas Karies 2030, Prof. Febriana juga menyerukan penguatan kolaborasi lintas sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan sosial, untuk menciptakan program pencegahan yang efektif dan berkelanjutan.
Diperlukan dukungan kebijakan yang lebih kuat serta alokasi anggaran yang memadai untuk menjamin keberhasilan program pencegahan karies anak usia dini di seluruh Indonesia. “Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan generasi anak-anak Indonesia yang lebih sehat, bebas dari karies, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Febriana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja Hari Ini, Rabu 29 Januari 2025
- Jadwal DAMRI di Jogja Hari Ini, Rabu 29 Januari 2025, Cek Lokasi Keberangkatan di Sini
- Cuara di Jogja Hari Ini, Rabu 29 Januari 2025, Sebagian Besar Hujan Ringan
- Rakayakan Imlek Pakai Trans Jogja, Cek Rute dan Jalurnya di Sini
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 29 Januari 2025: Tragedi Pantai Drini Siswa SMP Mojokerto, Perayaaan Imlek di Jogja, Wisatawan Jogja
Advertisement
Advertisement