Mengatur Konsumsi Gula Sejak Dini Bisa Membantu Mengatasi Diabetes
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Konsumsi gula sejak dini harus diatur karena dapat membantu mengurangi diabetes. Hal ini disebutkan dalam hasil penelitian terbaru mengenai dampak kesehatan jangka panjang dari pembatasan konsumsi gula yang terjadi pada masa Perang Dunia II.
Menurut hasil penelitian yang dikutip dalam siaran Medical Daily, Jumat (1/11/2024), pembatasan konsumsi gula pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan sampai ulang tahun kedua anak, dapat secara drastis mengurangi risiko diabetes dan hipertensi.
Advertisement
Hasil studi menunjukkan bahwa pembatasan asupan gula selama periode awal kehidupan dapat mengurangi risiko diabetes hingga 35% dan risiko hipertensi hingga 20%.
Temuan tersebut diperoleh dengan mengevaluasi dampak kesehatan jangka panjang dari pembatasan gula yang terjadi selama Perang Dunia II.
Para peneliti menggunakan data terbaru dari UK Biobank yang mencakup riwayat medis, faktor genetik, serta gaya hidup untuk meneliti dampak pembatasan gula pada awal kehidupan terhadap kesehatan orang dewasa pada mereka yang dikandung sebelum dan setelah penjatahan gula pada masa perang berakhir.
Dengan membandingkan kesehatan orang dewasa yang dikandung sebelum dan setelah penjatahan gula masa perang berakhir menggunakan desain studi kejadian berdasarkan data UK Biobank, para peneliti mendapati penjatahan gula di awal kehidupan mengurangi risiko diabetes dan hipertensi masing-masing sekitar 35% dan 20%.
BACA JUGA: Sebabkan Kecelakaan, 269 Perlintasan Sebidang Ditutup PT KAI
Menurut hasil penelitian, pembatasan konsumsi gula pada masa awal kehidupan juga menunda timbulnya diabetes dan hipertensi masing-masing hingga empat dan dua tahun.
Dalam publikasi hasil studi di jurnal Science, mereka mencatat risiko kesehatan kronis berkurang secara signifikan ketika ibu membatasi asupan gula mereka selama kehamilan.
Namun, manfaatnya bisa meningkat lebih banyak lagi ketika asupan gula anak setelah lahir dibatasi rata-rata tidak lebih dari delapan sendok teh atau 40 gram per hari.
Tadeja Gracner selaku penulis hasil studi menyampaikan bahwa mempelajari efek jangka panjang konsumsi gula tambahan terhadap kesehatan merupakan tantangan.
"Sulit untuk menemukan situasi di mana orang-orang secara acak terpapar pada lingkungan nutrisi yang berbeda di awal kehidupan dan mengamatinya selama 50 hingga 60 tahun. Berakhirnya penjatahan memberi kita eksperimen alami baru untuk mengatasi masalah ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement