Advertisement

Ini Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur

Newswire
Senin, 14 Oktober 2024 - 12:57 WIB
Maya Herawati
Ini Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTASaat bangun tidur dan sakit kepala menyerang, ada beberapa penyebab yang patut Anda waspadai.

Dikutip dari Well and Good, Minggu (13/10/2024), ahli saraf dan spesialis pengobatan sakit kepala di Cedars-Sinai Nolan Perason MD menguraikan penyebab paling umum sakit kepala di pagi hari dan apa yang harus dilakukan.

Advertisement

Sleep Apnea

Kondisi ini terjadi ketika seseorang sering berhenti bernapas saat tidur, baik karena saluran napasnya tersumbat (alias sleep apnea obstruktif) atau otaknya tidak mengendalikan pernapasan dengan baik (alias central apnea).

"Jika Anda mengalami sakit kepala di pagi hari serta gejala seperti mendengkur, tersedak, atau terengah-engah di malam hari, tidur tidak nyenyak, mengantuk di siang hari, atau kelebihan berat badan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan sleep apnea," kata Pearson.

Posisi Tidur yang Salah

"Tidur dalam posisi yang memberi tekanan pada leher Anda, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tulang belakang leher, dapat memicu sakit kepala tegang atau nyeri muskuloskeletal," kata Pearson. Tidur miring biasanya paling baik untuk menjaga tulang belakang dan leher tetap sejajar.

Menggerakkan Gigi

Mengepalkan atau menggertakkan gigi saat tidur, suatu kondisi yang disebut bruxism, dapat meningkatkan risiko sakit kepala di pagi hari. Biasanya, menggertakkan gigi memicu sakit kepala tegang, kata Pearson.

Menggertakkan gigi sepanjang malam membuat otot-otot di leher, rahang, dan wajah Anda tegang. Jika ketegangan ini menjalar ke kepala, hal itu dapat menimbulkan rasa sakit.

BACA JUGA: Stadion Sultan Agung Bantul Dilarang untuk Kampanye Pilkada, Ini Daftar 14 Lapangan yang Diizinkan KPU

Migrain

Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa waktu migrain di pagi hari mungkin terkait dengan ritme sirkadian, alias jam internal tubuh yang berlangsung selama 24 jam.

"Migrain dan jam sirkadian bawaan kita berasal dari bagian otak kuno yang disebut hipotalamus," kata Pearson.

Banyak hal yang memicu migrain, seperti cahaya, olahraga, waktu makan (atau melewatkannya), dan perubahan suhu, juga dapat mengacaukan ritme sirkadian Anda.

Kurang Tidur

Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai macam masalah sakit kepala, mulai dari migrain hingga sakit kepala tegang. Ada banyak alasan seseorang kurang tidur yakni perubahan jadwal kerja, kebersihan lingkungan tidur yang buruk, konsumsi alkohol, nyeri, stres, kecemasan, depresi, atau masalah tidur utama seperti insomnia atau sleep apnea, dan masih banyak lagi.

Pearson memberikan kiat agar tidur lebih baik yaitu tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, pastikan lingkungan sejuk dan gelap, hindari alkohol setidaknya tiga jam sebelum tidur dan jauhkan layar dari kamar tidur.

Tidur Berlebihan

Tidur lebih lama dari biasanya dapat memicu sakit kepala karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya termasuk gangguan hormon, dehidrasi, gula darah rendah, dan penghentian konsumsi kafein.

Obat-obatan Tertentu

Sakit kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan merupakan salah satu masalah utama yang ditangani dokter di klinik sakit kepala.

Jika sakit kepala di pagi hari hilang setelah minum obat tetapi muncul kembali kemudian, dan Anda sering mengonsumsi Tylenol, NSAID (seperti Ibuprofen), triptan, atau terutama barbiturat atau opioid, kemungkinan besar itu disebabkan oleh penggunaan obat secara berlebihan, katanya.

Mabuk

Minum alkohol, terutama menjelang tidur, dapat menyebabkan badai pemicu sakit kepala. Ini termasuk kualitas tidur yang buruk, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, pelebaran pembuluh darah, dan gula darah rendah.

Ditambah lagi, alkohol mengandung zat-zat seperti tanin, kongener, dan produk sampingan kimia lainnya yang juga dapat menyebabkan mabuk dan sakit kepala.

Pearson mengatakan menghindari mabuk dan sakit kepala di pagi hari bisa dilakukan dengan minum secukupnya dan minum air putih. Selain itu, mengonsumsi vitamin B6 sebelum minum mungkin dapat mengurangi keparahan gejala mabuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dugaan Korupsi Pengadaan Truk Basarnas, Penyidik KPK Periksa 4 Saksi dari BPN dan Basarnas

News
| Senin, 14 Oktober 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement