Advertisement

Waspada Stres di Tempat Kerja, Bisa Picu Penyakit Jantung dan Stroke

Mia Chitra Dinisari
Senin, 23 September 2024 - 23:37 WIB
Arief Junianto
Waspada Stres di Tempat Kerja, Bisa Picu Penyakit Jantung dan Stroke Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Tekanan pekerjaan dan mungkin pola relasi yang tidak sehat dengan rekan kerja bisa menjadi stres di tempat kerja menjadi masalah kesehatan yang kritis.

Sifat kompetitif di tempat kerja modern dan tekanan untuk bekerja dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang besar terhadap kesehatan jantung.

Advertisement

Stres di tempat kerja dapat menyebabkan penerapan mekanisme penanggulangan yang tidak sehat, seperti merokok, makan berlebihan, atau konsumsi alkohol berlebihan.

Perilaku ini sering dikaitkan dengan faktor risiko kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, obesitas, dan peningkatan kadar kolesterol.

Kardiologi Dewasa, Rumah Sakit Amrita Faridabad, Dr. Vivek Chaturvedi, HoD dilansir dari timesofindia mengatakan stres kronis mengganggu pola tidur yang memperburuk kelelahan dan semakin melemahkan kemampuan tubuh untuk mengatasi stres.

Seiring waktu, keadaan stres yang terus-menerus ini menciptakan lingkungan yang siap untuk berkembangnya penyakit jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa stres juga menyebabkan tubuh melepaskan hormon tertentu, seperti kortisol dan adrenalin yang bermanfaat dalam waktu singkat tetapi berbahaya jika dipertahankan dalam waktu lama.

Perubahan hormonal ini dapat meningkatkan tekanan darah, mempersempit pembuluh darah, dan membebani jantung, sehingga berkontribusi terhadap kondisi seperti hipertensi dan aterosklerosis.

Jika tidak ditangani, kondisi ini meningkatkan kemungkinan kejadian kardiovaskular yang lebih parah, seperti serangan jantung dan strok.

Paparan stres kronis di tempat kerja dapat menyebabkan kerusakan jantung jangka panjang. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang buruk dan kurang olahraga, yang semuanya berkontribusi pada risiko penyakit jantung.

Efek kumulatifnya, dapat melemahkan jantung, menyebabkan kondisi seperti penyakit arteri koroner, aritmia, dan bahkan kematian jantung mendadak.

Selain itu, dampak psikologis akibat bekerja di lingkungan dengan tingkat stres yang tinggi dapat semakin memperburuk masalah jantung. Stres dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan depresi, yang keduanya terkait dengan kesehatan jantung yang lebih buruk.

BACA JUGA: Kenali dan Pahami Gejala Pengidap NPD, Korban Bisa Stres hingga Depresi

Masalah kesehatan mental ini dapat menciptakan lingkaran setan, dimana stres memperburuk kesehatan jantung, dan masalah jantung, pada gilirannya, memperparah perasaan stres dan kecemasan.

Tanda-tanda peringatan dini

Gejala awal masalah jantung akibat stres antara lain tekanan darah tinggi, jantung berdebar, sesak napas, dan kelelahan.

Gejala-gejala ini berfungsi sebagai tanda peringatan bahwa tubuh berada di bawah tekanan yang signifikan dan mungkin mengindikasikan timbulnya masalah kardiovaskular.

Namun, banyak orang mungkin tidak mengalami gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Hal ini membuat pemeriksaan kesehatan rutin menjadi penting, terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan dengan tekanan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JiBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KAI Larang Masyarakat Beraktivitas di Jalur Kereta Api

News
| Selasa, 24 September 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kuliner, Berikut Ini Jajanan dari Semarang yang Wajib Dicoba Wisatawan

Wisata
| Jum'at, 20 September 2024, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement