Advertisement

Ternyata Ada Sel dan Organ Tubuh yang Tetap Hidup setelah Manusia Meninggal Dunia

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 22 September 2024 - 22:17 WIB
Arief Junianto
Ternyata Ada Sel dan Organ Tubuh yang Tetap Hidup setelah Manusia Meninggal Dunia Ilustrasi mayat. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dari hasil penelitian terbaru, beberapa sel dan organ kita tidak langsung mati sepenuhnya ketika manusia meninggal dunia. Faktanya, keadaan antara hidup dan mati mengungkapkan bahwa bagian-bagian tubuh kita dapat terus berfungsi dan bahkan mengembangkan kemampuan baru setelah kita mati secara klinis.

Dilansir dari timesofindia, para peneliti di Universitas Washington dan Pusat Medis City of Hope, di bawah arahan Profesor Peter Noble dan Dr. Alex Pozhitkov, memaparkan jika beberapa sel tubuh terus tumbuh dan beroperasi antara hidup dan mati.  

Advertisement

Mereka menemukan dalam penelitiannya bahwa sel-sel tertentu terus berfungsi bahkan setelah suatu organisme mati.

Tubuh Mereka tidak hanya berhasil melewatinya; mereka mulai mengambil peran baru. Misalnya, sel-sel kulit pada katak mati mampu menavigasi lingkungannya dengan mengembangkan struktur mikroskopis mirip rambut yang disebut silia—fitur yang tidak diamati pada katak hidup.

Salah satu contoh paling menonjol dari kondisi ketiga ini adalah donasi organ. Organ, jaringan, dan sel seseorang dapat berfungsi setelah secara teknis dinyatakan mati selama mereka menerima oksigen dan nutrisi yang diperlukan.

Setelah ditransplantasikan ke penerima yang masih hidup, organ-organ ini menjalankan fungsi pra-transplantasinya di dalam tubuh baru.  Fenomena ini telah menimbulkan kekhawatiran baru mengenai peran bioelektrik dan sinyal biokimia dalam proses sel terus beroperasi setelah kematian.

Membran sel berfungsi seperti sirkuit listrik yang mempertahankan kontak lama setelah sel mati. Apa saja sel hidup pada tubuh mati?

Penelitian juga menunjukkan bahwa sel terkadang dapat mengatur dirinya sendiri dan menjalankan fungsi yang tidak seharusnya. Menggunakan sel katak untuk membuat "xenobot" adalah contohnya.

Organisme mikroskopis ini dapat bergerak sendiri dan menyembuhkan dirinya sendiri. Demikian pula, sel-sel paru-paru manusia ditemukan mampu berkumpul kembali menjadi organisme baru yang disebut “anthrobots” yang dapat menggerakkan dan memperbaiki sel-sel mereka sendiri setelah tubuh manusia mati.

Temuan ini menunjukkan bahwa bahkan setelah aktivitas utama suatu organisme berhenti, sel-sel individu dalam organisme tersebut mungkin masih menunjukkan adaptasi yang luar biasa dengan cara yang mengejutkan terhadap lingkungan baru.

Pemahaman tentang keadaan kehidupan ini dapat membawa pada penemuan-penemuan revolusioner di bidang kedokteran. Misalnya, sel hidup dapat diekstraksi dan digunakan kembali untuk menghasilkan obat tanpa memicu sistem kekebalan untuk menghasilkan antropobot.

Sel-sel yang diubah ini dapat digunakan untuk membersihkan arteri yang tersumbat atau mengobati kondisi seperti fibrosis kistik.

Organisme multiseluler ini harus dibuat membusuk secara spontan setelah beberapa minggu karena hal ini mengurangi kemungkinan pertumbuhan yang membawa bencana dan tidak terkendali. Karena kehidupan dapat berlanjut melalui sel dan organ setelah kematian, konsep pengobatan yang dipersonalisasi—di mana terapi secara tepat disesuaikan dengan biologi unik setiap pasien—dapat dibayangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JiBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ajak Hidup Sederhana di Pidato, Ketua MPR RI Ahmad Muzani: Tidak untuk Perseorangan

News
| Kamis, 03 Oktober 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Ketinggian Puncak Gunung Everest Bertambah, Ini Penjelasannya

Wisata
| Selasa, 01 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement