Mampukah Radio Kembali Berjaya?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kemunculan berbagai media baru membuat radio tidak lagi menjadi pilihan utama. Namun ada prediksi beberapa tahun ke depan, radio akan menjadi pilihan yang populer.
Setiap 11 September, Indonesia memperingati Hari Radio Nasional. Dalam perjalanannya, radio memiliki peran penting sebagai media di masyarakat. Di awal-awal kemerdekaan Indonesia, radio menjadi media paling efektif mengabarkan momen penting itu ke seluruh daerah di Indonesia.
Advertisement
Meski sempat redup lantaran munculnya banyak media lain, beberapa orang memprediksi radio akan kembali berjalan. Salah satu prediksi itu muncul dari Pakar Komunikasi dari Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo. Dia mengatakan lima hingga sepuluh tahun kedepan, radio akan kembali menjadi media arus utama.
“Saya rasa tidak sampai sepuluh tahun lagi, radio akan kembali berjaya menjadi media arus utama. Orang sudah lelah dengan visual, dan radio bisa didengarkan kapan saja,” katanya, beberapa waktu lalu.
Alat komunikasi yang sudah berusia 120 tahun itu banyak beradaptasi. Ditambah media arus utama saat ini terlalu banyak visualisasi, yang tidak jarang membuat orang jenuh. Visualisasi yang berlebihan, akan cenderung mengarah ke pembodohan. Visual yang terlalu berlebihan terlalu memanjakan audience-nya, yang tidak dibiarkan untuk berimajinasi. Hal tersebut tidak cocok dengan karakter Gen Z yang punya rasa ingin tahu tinggi dan imajinatif.
“Mendengarkan radio membuat orang cerdas, karena otaknya menjadi aktif berimajinasi. Istimewanya, bisa dinikmati tanpa meninggalkan aktivitas rutin seperti sambil bekerja, masak, belajar dan lain lain. Jadi pendengar radio itu rata-rata orang cerdas, kritis dan tidak mudah kena hoax,” kata Suko.
Radio, menurut Suko, harus tetap concern pada kekuatan imajinatif. Sehingga radio harusnya tetap berpegang pada “didengar bukan dilihat”. Sementara saat ini banyak media yang beralih ke konvergensi digital termasuk merambah ke sisi visual. “Radio tidak perlu dilihat. [Akan mematikan dramatisasi] betul, konsep itu yang seharusnya dipertahankan,” katanya.
Jutaan Orang
Pendengar radio di seluruh Indonesia masih mencapai puluhan juta orang. Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Ismail, mengatakan masih banyak masyarakat Indonesia yang bergantung pada siaran radio. Jumlahnya mencapai 37% atau sekitar 57 juta orang.
Meskipun dari segi pemanfaatan tertinggal dari internet, namun peran radio diperkirakan tidak akan mati. Posisi radio bahkan akan mengisi wilayah-wilayah yang tidak terjangkau internet. “Pada saat internet tidak bisa diakses, maka peran radio dan TV jadi pengganti. Tidak hanya pelosok tapi juga di kota besar. Bahkan, di kota radio masih menjadi media pendengar saat bertransportasi. Industri radio masih menjadi industri bertumbuh,” kata Ismail.
Anggota KPI Pusat, Aliyah, mengatakan radio swasta di Indonesia berjumlah 1.553. Sementara radio publik 140 dan radio komunitas sebanyak 188. Menjelang Pilkada ke depan, radio bisa sangat strategis, terutama dalam menjaga integritas dan persatuan bangsa.
Melalui siarannya, radio diharapkan menjadi media penyeimbang, penjernih sekaligus penyejuk saat ajang Pilkada mendatang. Sehingga radio harus bersikap adil dan proporsional bagi seluruh kontestan, baik beriklan maupun dalam pemberitaan.
Jangkauan yang masih luas juga bisa bermanfaat dalam upaya literasi. “Literasi ini mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan tujuan penyiaran nasional kita. Jangan sampai siaran tidak berimbang dan buruk dampaknya. Konten positif dan sehat yang selalu kita gaungkan,” kata Aliyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
- Tak Cuma Ribuan Alat Timbang dan Ukur, Pemkab Gunungkidul Juga Tera Ulang SPBU
- Artjog 2025 Mulai Disosialisasikan, Ajak Seniman dan Penikmat Seni Ikut Ramaikan Lebaran Seni
Advertisement
Advertisement