Kerap Minum Menggunakan Sedotan Ternyata Bisa Memicu Naiknya Asam Lambung
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sakit maag, yang lebih dikenal sebagai gastroesophageal reflux (GERD), adalah kondisi umum yang akan dialami sebagian besar dari kita suatu saat nanti.
Beberapa orang lebih rentan terhadap kondisi ini dan mungkin memerlukan obat untuk pengobatan jangka panjang. Namun, bagi banyak orang, melakukan beberapa perubahan kecil dapat mengurangi kemungkinan mengalami refluks asam.
Advertisement
Ahli diet di Temple University Health System, Julie Lichtman, menuturkan refluks asam, sering dikenal sebagai mulas, terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa terbakar di dada atau tenggorokan.
“Hal ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah, katup antara esofagus dan lambung, tidak menutup sebagaimana mestinya sehingga asam bisa keluar,” paparnya seperti dikutip dari bisnis.com, Selasa (10/9/2024).
Dia menjelaskan, sensasi tidak nyaman ini bisa berlangsung beberapa menit, atau bisa berlangsung berjam-jam. Namun, jika frekuensi refluksnya menetap atau parah, Anda mungkin didiagnosis menderita penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, 20% orang Amerika menderita GERD. Anda lebih mungkin terkena GERD jika Anda sedang hamil, mengonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, atau hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Dalam banyak kasus, ada kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya yang dapat memperburuk refluks. Kabar baiknya adalah kebiasaan tersebut sering kali mudah diperbaiki dengan membuat beberapa perubahan sederhana pada rutinitas Anda.
Anda mungkin tidak berpikir dua kali saat meraih sedotan, tetapi itu adalah salah satu kebiasaan yang harus Anda hindari jika Anda rentan terhadap refluks. Menggunakan sedotan dapat menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara, meningkatkan kembung dan tekanan pada perut Anda, yang dapat menyebabkan refluks.
Berbaring Tegak
Postur saat tidur dapat memengaruhi refluks asam, terutama sesaat setelah makan. Jika menggunakan bantal datar saat berbaring, lambung dan kerongkongan Anda berada pada level yang sama sehingga memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan.
BACA JUGA: Jenis-Jenis Olahraga Cardio dan Manfaatnya untuk Tubuh
Pakaian Ketat
Pakaian ketat di sekitar perut dapat memperburuk refluks dengan meningkatkan tekanan pada perut. Celana bukan satu-satunya masalah. Pakaian lain seperti ikat pinggang ketat dan shapewear juga dapat menyebabkannya, kata Riker.
Postur Saat Makan
Bukan hanya apa dan kapan Anda makan yang memengaruhi timbulnya refluks asam. Postur tubuh Anda juga penting. Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk saat makan dapat menyebabkan refluks asam. Ini karena postur tubuh yang buruk dapat memberi tekanan pada perut, yang dapat mendorong asam kembali ke kerongkongan dan memicu refluks asam.
Obat Bebas Berlebihan
Beberapa obat dapat mengiritasi lapisan lambung dan kerongkongan, yang dapat memperburuk gejala. Secara khusus, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen memiliki efek pada produksi senyawa yang disebut prostaglandin yang berperan penting dalam melindungi lapisan lambung dari asam lambung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Tunggu Revisi LPPDK Paslon Pilkada Bantul sampai Pukul 23.59 WIB Malam Nanti
- Harga Minyakita Meroket di Sejumlah Tempat, Pekan Ini Mendag Panggil Distributor
- Belum 100% Selesai, Lintasan Lari di Stadion Gelora Handayani Retak karena Tanah Gerak
- Festival Sastra Yogyakarta 2024: Siaga Hadapi Perubahan Dunia Sastra
- Libur Akhir Tahun, Dishub Sleman Siapkan Skema Rekayasa Arus Lalu Lintas
Advertisement
Advertisement