Advertisement

Promo November

Manusia Mengalami Penuaan secara Dramatis pada Usia 44 dan 60 Tahun

Newswire
Kamis, 22 Agustus 2024 - 11:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Manusia Mengalami Penuaan secara Dramatis pada Usia 44 dan 60 Tahun Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Penuaan manusia merupakan proses kompleks yang tidak mengikuti pola linier. Proses penuaan saat ini mencakup perubahan tubuh dramatis pada usia pertengahan. Demikian hasil penelitian terbaru.

Hasil studi yang dipublikasikan di Nature Aging menunjukkan bahwa tubuh manusia mengalami penuaan secara dramatis pada usia 44 dan 60 tahun.

Advertisement

Menurut siaran Medical Daily pada Selasa (20/8/2024), dalam studi tersebut para peneliti mengikuti 108 peserta berusia 25 hingga 75 tahun selama rata-rata 1,7 tahun.

BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Bongkahan Logam Penghasil Besar Oksigen di Dasar Samudera Pasifik

Para peserta penelitian tidak memiliki penyakit kronis, termasuk anemia, penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit psikiatrik, atau menjalani operasi bariatrik.

Peneliti melakukan pengambilan sampel data multi-omik setiap tiga sampai enam bulan selama beberapa tahun hingga maksimal tujuh tahun pada para peserta.

Dalam setiap kunjungan, para peneliti mengumpulkan sampel darah, tinja, usap kulit, usap mulut, dan usap hidung dari para peserta.

Ketika para peneliti mengevaluasi penanda molekuler penuaan, mereka mencatat bahwa hanya 6,6 persen dari penanda ini yang menunjukkan perubahan terkait usia secara linier, sementara 81 persen menunjukkan pola non-linier.

Hasil analisis mengungkapkan pola non-linier yang konsisten dalam penanda molekuler penuaan, dengan disregulasi substansial terjadi pada dua periode utama sekitar usia 44 tahun dan 60 tahun menurut para peneliti.

Para peneliti menyakini bahwa penemuan pola penuaan non-linier, dengan perubahan signifikan terjadi sekitar usia 44 dan 60 tahun, bersama dengan wawasan tentang mekanisme molekuler yang mendasari penyakit terkait usia, dapat membuka jalan untuk pengembangan strategi diagnosis dini dan pencegahan kondisi-kondisi ini pada kelompok usia tersebut.

Namun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi dan memperluas temuan baru berkenaan dengan proses penuaan tersebut, termasuk dengan melibatkan kohort yang lebih besar untuk menangkap kompleksitas penuh proses penuaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement