Advertisement

KDRT Dialami Cut Intan, Begini Tips Memulihkan Diri dari Traumanya

Novita Sari Simamora
Rabu, 14 Agustus 2024 - 22:17 WIB
Arief Junianto
KDRT Dialami Cut Intan, Begini Tips Memulihkan Diri dari Traumanya Ilustrasi KDRT. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami mantan altlet anggar sekaligus selebgram asal Aceh, Cut Intan Nabila viral di media sosial. KDRT itu dilakukan oleh oleh suami Cut Intan, Armor Toreador. Butuh cara agar korban bisa pulih dengan cepat.

Korban KDRT seperti Cut Intan Nabila butuh pertolongan serius agar segera pulih dari masa lalunya. Korban juga perlu mencari bantuan profesional.

Advertisement

Dilansir dari Safefjc, Rabu (14/8/2024), penting bagi korban untuk memahami bahwa apa yang terjadi pada Cut Intan Nabila bukanlah kesalahannya, sebab kekerasan selalu menjadi tanggung jawab pelaku. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang telah terjadi.

Simak cara memulihkan diri sebagai korban KDRT:

1. Mengakui Trauma

Langkah pertama dalam proses penyembuhan adalah mengakui trauma yang dialami. Ini bisa sangat sulit, karena melibatkan konfrontasi dengan kenangan dan emosi yang menyakitkan.

Namun, pengakuan atas kekerasan sangat penting untuk melangkah maju. Penting bagi korban untuk memahami bahwa apa yang terjadi pada mereka bukanlah kesalahan korban. Bekas luka emosional, seperti halnya luka fisik, memerlukan perhatian dan perawatan untuk disembuhkan.

2. Mencari Dukungan Profesional

Korban KDRT seperti Cut Intan Nabila dan perempuan lain membutuhkan profesional untuk menyediakan ruang aman bagi korban agar bisa mengekspresikan perasaan dan mengatasi trauma.

Terapis yang mengkhususkan diri dalam kekerasan dalam rumah tangga dan trauma dapat menawarkan strategi untuk mengatasi kecemasan, depresi, dan PTSD, yang umum terjadi pada korban.

BACA JUGA: Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku KDRT yang Menimpa Selegram Intan Nabila

Selain itu, terapi dapat membantu membangun kembali harga diri dan kepercayaan, yang sering kali terkikis dalam hubungan yang penuh kekerasan. Terapi kelompok dan kelompok pendukung juga menawarkan manfaat yang tak ternilai untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa, menumbuhkan rasa kebersamaan dan pengertian.

3. Membangun Keamanan dan Stabilitas

Agar penyembuhan benar-benar dimulai, para penyintas KDRT harus berada di lingkungan yang aman dan stabil, bebas dari ancaman kekerasan lebih lanjut.

Ini mungkin melibatkan relokasi, penahanan dan penangkapan pelaku KDRT, atau membuat perubahan hidup yang signifikan.

4. Penyembuhan Diri

Penyembuhan dari kekerasan dalam rumah tangga bukanlah proses yang cocok untuk semua orang. Ini adalah perjalanan yang sangat individual yang mungkin melibatkan berbagai pendekatan terapi dan modalitas penyembuhan.

Beberapa penyintas KDRT ada yang mencoba aktivitas lain seperti melukis, menulis, membuat konten, atau kegiatan yang dapat berfungsi sebagai saluran yang kuat untuk memproses emosi. Hal lain yang mungkin menemukan kekuatan dalam aktivitas fisik, praktik kesadaran, atau eksplorasi spiritual.

Kuncinya adalah bagi setiap orang untuk menemukan apa yang beresonansi dengan mereka dan mendukung penyembuhan mereka.

5. Membangun Kembali dan Memberdayakan

Pemulihan dari kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya melibatkan penyembuhan dari luka masa lalu tetapi juga membangun kembali kehidupan dan identitas seseorang di luar kekerasan.

Hal ini dapat mencakup mengejar tujuan pendidikan atau karier, mengembangkan hobi baru, dan menjalin hubungan yang sehat. Pemberdayaan datang dari pengakuan akan kekuatan dan ketahanan diri sendiri, dan dari pengambilan keputusan yang menegaskan nilai dan potensi diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berwisata di Orbit Bumi, Miliarder Tangan Kanan Elon Musk Ini Akhirnya Berhasil Pulang

News
| Senin, 16 September 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement