Advertisement

Pemilik Kulit Sensitif dan Berminyak Hindari Makanan Ini Agar Tidak Jerawatan

Newswire
Rabu, 26 Juni 2024 - 15:27 WIB
Maya Herawati
Pemilik Kulit Sensitif dan Berminyak Hindari Makanan Ini Agar Tidak Jerawatan Ilustrasi kulit berjerawat / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Selain karena hormon berlebih, jerawat juga dipicu oleh faktor eksternal seperti pola makan tidak sehat.

Seperti dikutip dari dari Skin Kraft Laboratorium dan Teami Blends, beberapa jenis makan yang mengandung kadar gula tinggi dapat berkontribusi meningkatkan sebum atau minyak alami kulit. Kondisi inilah penyebab pertumbuhan jerawat di tubuh.

Advertisement

Sebuah studi pada Jurnal Annals of Dermatology juga menemukan hal serupa, jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi hormon pertumbuhan yaitu insulin-like growth factor 1 (IGF-1). Apabila kadarnya berlebih dalam tubuh, dapat memperburuk peradangan pada jerawat.

Karena itu, orang yang memiliki kulit sensitif atau yang rentan terkena jerawat dianjurkan menghindari konsumsi beberapa jenis makanan.

Cokelat

Sebuah penelitian yang dilakukan pada pria menemukan, mereka yang mengonsumsi 100% kakao tanpa pemanis mengalami peningkatan jerawat yang signifikan. Apabila dibandingkan dengan orang yang hanya sedikit mengonsumsinya.

Selain itu, studi juga menyimpulkan kebiasaan konsumsi coklat yang mengandung produk susu dan gula, dapat membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi kuat. Kondisi ini yang memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Adapun penelitian serupa pada tahun 2013 menemukan, konsumsi cokelat dapat mempengaruhi keseimbangan sitokin tubuh, yaitu senyawa yang berperan dalam meningkatkan peradangan jerawat. Kondisi bisa semakin parah, apabila mengalami infeksi Propionibacterium acne atau Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab jerawat.

Roti

Roti merupakan makanan olahan tinggi karbohidrat yang mengandung tambahan gula, sehingga berdampak cepat pada kenaikan gula darah. Kondisi ini mendorong peningkatan kadar insulin untuk mengeluarkan gula dari darah. Nantinya, proses tersebut mempengaruhi produksi hormon androgen, yang memicu kelebihan sebum pada kulit penyebab pertumbuhan bakteri jerawat.

Selain itu, roti juga dapat menurunkan efektivitas antioksidan yang digunakan tubuh untuk melawan radikal bebas. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat memicu pelemahan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit serius. Diantaranya, diabetes, penyakit jantung, alzheimer, dan parkinson.

Junk Food

Makanan cepat saji umumnya memiliki kandungan garam, gula, lemak trans, dan olahan susu yang cukup tinggi. Para peneliti menemukan, apabila dikonsumsi berlebihan dapat memicu pertumbuhan dan peradangan jerawat pada kulit.

Sebuah studi pada Jurnal JAMA dermatology menunjukkan, 46% peserta yang mengonsumsi makanan cepat saji mengalami peningkatan pertumbuhan jerawat. Selain itu, juga dapat memicu risiko penyakit serius seperti kanker, obesitas, gangguan liver, hipertensi, diabetes, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.

Makanan Tinggi Lemak

Orang di era modern sering kali lebih banyak mengonsumsi omega 6 dan sedikit omega 3. Ketidakseimbangan asupan ini membuat tubuh mengalami peradangan, yang menjadi penyebab infeksi pada jerawat. Karena itu, kurangilah asupan makanan yang mengandung tinggi asam lemak omega 6, seperti kacang-kacangan, jagung dan minyak kedelai.

Whey Protein

Whey protein merupakan jenis pangan yang dihasilkan dari sisa susu dalam produksi keju. Biasanya dikonsumsi untuk menambah massa otot karena mengandung protein yang tinggi.

Namun, asupan berlebihan dapat berkontribusi pada pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Karena, whey protein memiliki asam amino serta glutamin tinggi, sehingga memicu pelepasan hormon IGF-1 dan meningkatkan produksi sebum pada kulit.

BACA JUGA: PPATK Ungkap Ribuan Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online

Susu Sapi

Susu sapi mengandung hormon alami seperti estrogen, progesteron, dan testosteron. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, dapat meningkatkan produksi sebum penyebab perkembangan bakteri jerawat.

Selain itu, produk susu sapi umumnya memiliki indeks glikemik yang tinggi. Jika dikonsumsi setiap hari, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang memicu pelepasan insulin pada tubuh. Nantinya, kondisi ini berkontribusi meningkatkan peradangan jerawat.

Minuman Bersoda

Penelitian The Journal of pediatrics menemukan, minuman bersoda mengandung gula tambahan yang memiliki indeks glikemik tinggi. Apabila tubuh mendapatkan asupan gula lebih dari 100 gram per hari, maka berisiko mengalami peningkatan pertumbuhan jerawat. Karena, soda dapat menyebabkan kenaikan gula darah dan kadar insulin dalam tubuh. Kondisi ini merangsang produksi sebum berlebihan yang dapat menyumbat pori-pori kulit.

Alkohol

Alkohol bersifat diuretik yang menyebabkan tubuh lebih cepat kehilangan cairan, sehingga memicu terjadinya dehidrasi. Akhirnya, kondisi ini meningkatkan produksi sebum pada kelenjar minyak karena kulit mengalami kekeringan. Jika dibiarkan dalam kurun waktu lama, dapat menyumbat pori-pori yang berkontribusi pada perkembangan jerawat.

Selain itu, alkohol juga menurunkan kadar vitamin A dalam tubuh yang berperan penting untuk regenerasi sel kulit dan produksi kolagen. Hal inilah penyebab jerawat semakin meradang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Turun Jabatan, Belum Ada Permintaan Jokowi Masuk Partai Golkar

News
| Sabtu, 21 September 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan

Wisata
| Kamis, 19 September 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement