Advertisement

7 Kiat Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak Menurut IDAI

Newswire
Jum'at, 21 Juni 2024 - 12:47 WIB
Abdul Hamied Razak
7 Kiat Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak Menurut IDAI Ilustrasi korban kekerasan seksual. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak di lingkungan sekitarnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan tujuh kiat bagi para orang tua.

Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Meita Dhamayanti mengatakan berdasarkan data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun. Diikuti dengan kelompok usia 25-44 tahun dan 6-12 tahun.

Advertisement

BACA JUGA: Angka Kekerasan Seksual terhadap Anak di DIY Masih Tinggi, Begini Strategi Pemda

Menurutnya, peran orang tua sangat besar untuk menjadi pendengar yang baik dan menjadi sahabat anak. "Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,” kata Meita dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Adapun bentuk kekerasan seksual yang dialami korban pun bermacam-macam. Korban dapat mengalami tiga jenis kekerasan yang berbeda yakni melalui dilakukannya kekerasan fisik, secara ucapan (verbal) dan non-verbal.

Sementara untuk lokasi kejadiannya ada di rumah, di transportasi umum maupun fasilitas publik lainnya. Pelakunya juga datang dari siapa saja seperti orang tua, tokoh adat, teman sebaya sampai orang yang tidak dikenal oleh anak.

Menurut Meita, kejadian tersebut harus dijadikan kewaspadaan oleh seluruh pihak karena kekerasan seksual merupakan kejahatan yang menyebabkan anak mengalami luka dan trauma yang mendalam, sehingga sulit untuk disembuhkan. Butuh keterlibatan lintas sektor dalam penanganannya.

Maka dari itu, Meita mengajak seluruh orang tua memutus rantai kejadian tersebut dengan melakukan tujuh langkah mencegah kekerasan seksual. Dimana langkah pertama dapat dimulai dari menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih.

1. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung Anak

Pada tahap ini orang tua perlu menyediakan lingkungan yang aman dan penuh kasih bagi anak-anak. Tujuannya agar anak merasa dicintai, dihargai, merasa dilindungi serta membangun harga diri dan kepercayaan diri anak untuk menolak pelecehan.

2. Jalin Komunikasi yang Terbuka dengan Anak

Langkah kedua, orang tua harus menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak-anak. Hal ini dapat mendorong anak untuk membicarakan segala kekhawatiran atau masalah yang mereka miliki, termasuk pelecehan seksual.

3. Berikan Pendidikan Seksual kepada Anak

Ketiga, orang tua dapat memberikan pendidikan seks yang sesuai dengan usia anak. Pemberian edukasi harus ditujukan sebagai bentuk berbagi pengetahuan dan membangun keterampilan untuk melindungi diri anak sesuai dengan keperluannya.

“Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku dan mencari bantuan ketika diperlukan,” katanya.

4. Berikan Pemahaman Batasan Seksual

Pada langkah keempat, orang tua perlu menetapkan batasan seksual yang sehat dan penting untuk mendapatkan persetujuan dari anak terlebih dahulu. Orang tua juga harus menekankan bahwa tidak ada yang berhak menyentuh atau membuat mereka merasa tidak nyaman tanpa izin mereka.

5. Pantau dan Awasi Anak dengan Cermat

Selanjutnya orang tua dapat melakukan pemantauan dan mengawasi anak-anak mereka dengan cermat. Terutama di hadapan orang dewasa yang tidak dikenal atau di tempat umum. Dengan demikian, dapat mencegah situasi dimana pelaku pelecehan dapat memanfaatkan anak-anak.

6. Dukung Program Pencegahan Seksual

Selanjutnya yang tidak kalah penting dilakukan sebagai orang tua yaitu mendukung program pelecehan seksual di sekolah dan organisasi berbasis masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah pelecehan seksual.

7. Dorong Anak Memahami Situasi di Sekitarnya

Sementara langkah ketujuh yaitu mendorong anak-anak untuk selalu sadar akan situasi di area sekitarnya. Anak harus bisa mempercayai instingnya dan mencari bantuan ketika diperlukan. Dalam hal ini, akan melibatkan dan mengajarkan anak cara mengidentifikasi atau menghindari situasi yang tidak aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gaji Pokok Tidak Naik 12 Tahun, Mulai 7 Oktober Solidaritas Hakim se-Indonesia Mogok Sidang

News
| Sabtu, 28 September 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement