Advertisement
Sejarah Hari Ini, 3 Juni Ditetapkan sebagai Perayaan Hari Sepeda se Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Setiap tanggal 3 Juni, masyarakat di dunia merayakan Hari Bersepeda. Hal ini seperti yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hari Bersepeda Se Dunia adalah peringatan untuk menyadari bahwa sepeda adalah transportasi ramah lingkungan yang unik, tahan lama, terjangkau, dan serbaguna yang mempromosikan rasa sayang pada lingkungan serta kesehatan. Demikian dikutip dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) dan WHO.
Advertisement
Orang-orang yang mendukung ide tersebut percaya bahwa sepeda adalah sebuah cara untuk mengentaskan kemiskinan, mendorong pengembangan berkelanjutan, edukasi, pencegahan penyakit, serta mempromosikan inklusi sosial dan perdamaian.
BACA JUGA: Kayuh Sepeda 130 Kilometer dengan Lepas Setang, Pesepeda Asal Kanada Pecahkan Rekor Dunia
Majelis Umum PBB memutuskan untuk menetapkan 3 Juni sebagai Hari Bersepeda Se Dunia melalui sebuah resolusi.
PBB menjelaskan bahwa aktivitas fisik yang teratur dengan intensitas sedang, seperti berjalan, bersepeda, atau olahraga, memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan.
Di setiap golongan usia, manfaat melakukan aktivitas fisik secara rutin lebih besar dibandingkan risikonya, contohnya kecelakaan.
Dengan melakukan aktivitas fisik yang sederhana setiap harinya, orang lebih mudah mengadopsi tingkat aktivitas fisik yang dianjurkan.
Mereka mengatakan bahwa infrastruktur untuk berjalan dan bersepeda adalah cara untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik.
Bagi daerah perkotaan yang paling miskin, yang tak mampu membeli kendaraan pribadi, berjalan dan bersepeda adalah transportasi yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, beberapa jenis kanker, diabetes, serta kematian.
Memenuhi kebutuhan orang-orang yang berjalan kaki dan bersepeda adalah solusi penting untuk membuat kota menurunkan emisi, meningkatkan kualitas udara, dan mempromosikan keselamatan di jalanan.
Oleh karena itu, transportasi yang secara aktif menggerakkan orang tak hanya sehat, namun juga hemat biaya dan mempromosikan kesetaraan.
Menurut mereka, sepeda membuat udara lebih bersih, mengurangi kemacetan, serta membuat pendidikan, fasilitas kesehatan, dan pelayanan sosial lainnya dapat diakses oleh kelompok-kelompok yang rentan.
Selain itu, sistem transportasi yang berkelanjutan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan, dan memperkuat upaya menangani perubahan iklim guna memenuhi Sustainable Development Goals.
Pandemi COVID-19, ujar mereka, membuat banyak kota di seluruh dunia memikirkan kembali sistem transportasi mereka. Akhirnya, pada 15 Maret 2022, Majelis Umum PBB membuat resolusi, di mana bersepeda diintegrasikan dengan sistem transportasi publik guna pembangunan berkelanjutan.
Inisiatif itu sebagai penekanan bahwa sepeda adalah transportasi berkelanjutan yang menggaungkan pesan tentang konsumsi dan produksi berbasis keberlanjutan, yang memiliki dampak positif pada iklim.
Melalui Hari Bersepeda Sedunia, PBB mendukung inisiatif untuk menggelar acara-acara bersepeda di tingkat nasional dan lokal sebagai upaya meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menumbuhkan budaya bersepeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat
- Jadwal KRL Solo Jogja Keberangkatan Hari Ini, Selasa 3 November 2024, dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Berangkat Hari Ini, Selasa 3 Desember 2024, dari Stasiun Tugu ke Kutoarjo
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Pekan Ini, 3-8 Desember 2024, dari Stasiun Tugu Sampai Palur
- Jadwal KA Bandara YIA dan YIA Xpress Keberangkatan Selasa 3 Desember 2024
Advertisement
Advertisement