Advertisement

Kunci Komunikasi Orang Tua-Anak, Dengarkan Jangan Hanya Menasehati

Newswire
Rabu, 20 Maret 2024 - 15:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kunci Komunikasi Orang Tua-Anak, Dengarkan Jangan Hanya Menasehati Ilustrasi parenting - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Komunikasi antara orang tua dan anak menjadi kunci penting dalam dalam tumbuh kembang anak.

Psikolog Klinis Dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Nirmala Ika mengatakan komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, terlebih orang tua memiliki pengaruh besar dalam pandangan anak terhadap dunia.

Advertisement

“Sebenernya penting banget (komunikasi keluarga) apalagi kalo kita ngomong anak ya, anak itu sebenernya akan terbuka banget ke orang tua, karena yang dicari itu cintanya dan pengakuan dari orang tua,” kata Ika, Rabu (20/3/2024).

Namun, Ika menjelaskan tantangan yang dihadapi orang tua adalah bagaimana kemampuan mendengarkan anak dan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi. Ika mencontohkan dalam hal sederhana seperti mengajari anak untuk mencuci tangan sebelum makan. Ketika anak masih kecil berada di rumah, mereka cenderung nurut. Namun, ketika melihat teman-temannya tidak mencuci tangan dan tidak mendapat teguran, anak mungkin akan merasa tidak adil.

Orang tua perlu memperhatikan cara berkomunikasi dengan anak. Komunikasi yang baik tidak hanya tentang memberi nasihat, tetapi juga tentang mendengarkan dengan baik.

Baca Juga

Patut Dicontoh! Sekolah Ini Maksimalkan Komite Khusus untuk Mencegah dan Menangani Kekerasan

Kader PKK Kulonprogo Dibekali Digital Parenting

Psikolog UGM Beberkan Minimnya Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak

Ika menjelaskan anak dari generasi Z, misalnya, cenderung lebih berani dan ingin didengarkan. Anak pada generasi tersebut mungkin akan menyampaikan ketidakpuasannya jika merasa hanya mendapat ceramahan dari orang tua tanpa didengarkan.

Ketika orang tua mampu mendengarkan dengan baik tanpa menghakimi, hal itu dapat membantu meredakan stres yang dirasakan oleh anak. Banyak orang yang akhirnya mencari bantuan dari psikolog atau psikiater karena ingin didengarkan dan merasa dihargai tanpa dihakimi.

“Sebenarnya yang dibutuhkan anak ini cuma didengerin dan didengerin apakah itu membantu meredakan stres? sangat. Kenapa orang akhirnya butuh datang ke psikolog, psikiater dan dateng ke siapa pun gitu, karena memang dia mau didengerin, pengen didengarkan tanpa dihakimi gitu,” ungkap Ika.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terus mengembangkan kemampuan mendengarkan dan berkomunikasi dengan anak mereka dengan cara yang lebih efektif dan empatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement